Jumat 03 Jun 2022 00:20 WIB

Gejala Covid-19 Muncul Lagi Setelah Minum Paxlovid, Harus Bagaimana?

Gejala Covid-19 bisa muncul lagi antara 2-8 hari setelah membaik dengan paxlovid.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Paxlovid. CDC mengingatkan,  obat antivirus paxlovid berpotensi menyebabkan terjadinya Covid-19 rebound.
Foto: Republika
Paxlovid. CDC mengingatkan, obat antivirus paxlovid berpotensi menyebabkan terjadinya Covid-19 rebound.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan bahwa obat antivirus paxlovid berpotensi menyebabkan terjadinya Covid-19 rebound. Akan tetapi, kondisi ini tidak memicu masalah berarti.

Covid-19 rebound merupakan sebuah kondisi di mana gejala Covid-19 kembali muncul atau hasil tes Covid-19 kembali positif setelah sebelumnya negatif. Kondisi ini dapat terjadi antara dua hingga delapan hari setelah kondisi pasien membaik.

Baca Juga

Direktur CDC dr Rochelle Walensky mengatakan, gejala Covid-19 yang muncul kembali pada kasus rebound merupakan keluhan ringan. Sejauh ini, tak ada pasien dengan keluhan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

"Secara umum (kemunculan gejala ulang yang terjadi) lebih ringan," ungkap dr Walensky, seperti dilansir Fox News, Kamis (2/6/2022).

CDC menjelaskan, kemunculan kembali gejala Covid-19 dan hasil tes positif akan membaik atau teratasi dalam kurun waktu rata-rata tiga hari, tanpa harus ada pemberian terapi pengobatan Covid-19 tambahan. Studi juga menunjukkan bahwa Covid-19 rebound tidak sama seperti kasus reinfeksi atau resistensi terhadap paxlovid.

"Selain itu, tak ada patogen saluran pernapasan lain yang teridentifikasi dalam kasus-kasus yang diketahui," jelas CDC.

Di sisi lain, transmisi mungkin terjadi ketika pasien Covid-19 mengalami rebound. Akan tetapi, belum diketahui seberapa besar kemungkinan transmisi terjadi saat rebound bila dibandingkan dengan transmisi yang terjadi pada infeksi awal.

Oleh karena itu, CDC mengungkapkan bahwa tidak ada bukti yang mengindikasikan bahwa penggunaan paxlovid atau terapi antivirus lain perlu diperpanjang dalam menangani Covid-19 rebound. Tetapi, risko transmisi atau penularan selama kemunculan ulang gejala Covid-19 tetap perlu dikelola sebagaimana panduan isolasi mandiri.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement