REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan Beasiswa Indonesia menggelar Forum Beasiswa Indonesia ke-8 sekaligus silaturahim secara online pada Kamis (2/6). Kegiatan itu diikuti perwakilan lembaga penyedia beasiswa, lembaga pendidikan serta individu.
Menurut Sri Nurhidayah, ketua Komite Forum Beasiswa Indonesia sekaligus pengelola Beasiswa Baznas, Forum Beasiswa Indonesia merupakan wadah komunikasi Jaringan Beasiswa Indonesia yang terdiri dari lembaga penyedia, penyalur, penggerak dan penerima beasiswa di Indonesia dalam upaya peningkatan kapasitas (capacity building), pertukaran ide, gagasan dan strategi dalam membangun SDM Indonesia melalui beasiswa.
“Wadah ini diharapkan dapat mendorong terciptanya sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam bidang beasiswa di Indonesia baik itu lembaga pemerintah pusat, pemerintah daerah, luar negeri, perusahaan, yayasan dan organisasi/komunitas,” kata Sri Nuhidayah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/6).
Ia menambakan, Forum Beasiswa Indonesia merupakan amanah Kongres Beasiswa pertama yang dilaksanakan pada 20 dan 21 Januari 2021. “Secara periodik, dua bulan sekali dilaksanakan forum untuk bersama-sama belajar, berbagi, serta menginfokan lembaga beasiswa yang sedang membuka pendaftaran untuk bersama menyebarluaskan kepada masyarakat,” ujarnya.
Pertemuan kali ini merupakan pertemuan untuk evaluasi satu tahun pelaksanaan Forum Beasiswa Indonesia sekaligus persiapan Kongres Beasiswa Indonesia ke-2 yang akan dilaksanakan pada 19 dan 20 Agustus 2022.
Hadir memberikan sambutan Ayyung Mustahyun dari Puslapdik Kemendikbud Ristek RI yang menginformasikan tentang Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Sebagai pengantar kunci diskusi para peserta pengelola Beasiswa, hadir Bimo Sasongko, ketua IABIE (Ikatan Alumni Program Habibie) dan Andre Rahadian selaku ketua ILUNI UI. Refocusing beasiswa 80 persen untuk sains dan teknologi menjadi kata kunci dari Bimo Sasongko. Pun masukan usia alumni SMA sebagai usia emas peserta beasiswa dan pentingnya ikatan dinas.
Sementara dari Iluni UI, menguatkan dengan satu kalimat penting bagi kolaborasi beasiswa bahwa “Tidak ada bantuan yang terlalu kecil atau hambatan yang terlalu besar, saat bergerak bersama.”
Sebelum diskusi dilaksanakan pemantik juga diberikan oleh Suharto Parai (Yayasan Hadji Kalla), Romero Sinaga (Uni-Italia Indonesia office), dan Muhammad Kamal Muzakki ( direktur Rumah Amal Salman). Para peserta yang hadir di antaranya Rumah Kemimpinan, Alumni Diktiers, LPI Dompet Dhuafa, Indonesia Scholarship Center, Pertamina Foundation, Laznas IZI, Dahuni Foundation, Beasiswa Data Print, The UPS India Indonesia Edu Link, dan beberapa Yayasan, kampus serta sekolah.
“Diskusi yang berlangsung hangat ini menghasilkan komitmen bersama untuk berbagi praktik baik dan berkolaborasi untuk Kongres Beasiswa kedua yang akan mengangkat tema Alumni Beasiswa,” kata Sri Nurhidayah.