REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia baru mencapai 62 persen. Angka ini bahkan lebih rendah dari negara-negara lainnya di Asia Tenggara.
"Cakupan vaksin dosis 2 yang tinggi terdapat di Singapura yaitu 91 persen, Australia 84 persen, Malaysia 83 persen, Vietnam 80 persen dan Thailand 75 persen hanya Filipina yang cakupannya di bawah Indonesia yaitu 34 persen," ungkap Wiku dalam Konferensi pers secara daring, Kamis (2/6).
Capaian cakupan vaksinasi sangatlah penting menjadi perhatian, mengingat semakin besar cakupan vaksinasi akan kian memproteksi masyarakat. Jika dipatok sesuai target WHO pada Juni minimal 60 persen untuk dosis kedua, maka Indonesia telah mencapai target.
Namun mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar keempat dunia maka persentase ini harus terus ditingkatkan. Sejauh ini jumlah penduduk yang telah divaksinasi khusus dosis kedua adalah 167,5 juta jiwa dari total 273,5 juta.
"Pemerataan cakupan vaksinasi di seluruh provinsi juga menjadi hal penting yang harus diupayakan meskipun angka Nasional telah mencapai 62 persen," tegas Wiku.
Wiku melanjutkan, saat ini, masih ada enam provinsi dengan cakupan di bawah angka nasional. Provinsi tersebut adalah Sulawesi tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Papua barat dan Papua.
Hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah memberikan perlindungan kepada para kelompok rentan, termasuk lansia. Karena, meskipun kasus Covid- 19 sudah mereda, namun ancaman terhadap kelompok rentan masih tetap ada dan paling signifikan dampaknya.
Hingga kini masih ada tiga provinsi di pulau Jawa yang cakupan vaksinasi dosis kedua untuk lansia masih relatif rendah. Tiga provinsi itu yaitu Banten dengan cakupan vaksinasi dosis untuk lansia sebesar 68,9 persen, Jawa tengah 67,4 persen dan Jawa timur 64,1 persen.
"Saya mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat dan pemerintah untuk tidak lengah dan tetap siaga selama pandemi belum dicabut statusnya oleh global," tegas Wiku.