Jumat 03 Jun 2022 07:06 WIB

Status Pandemi Belum Dicabut WHO, Satgas Ingatkan Masyarakat tak Lengah

Lansia sebagai kelompok rentan penting untuk menjadi prioritas perlindungan

Rep: dessy suciati saputri/ Red: Hiru Muhammad
Warga mengenakan masker beraktivitas di kawasan Braga, Kota Bandung, Rabu (18/5/2022). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan Indonesia resmi masuk masa transisi dari pandemi menjadi endemi Covid-19. Kondisi itu ditandai dengan sejumlah relaksasi aktivitas masyarakat dan protokol kesehatan Covid-19 seperti penghapusan kebijakan pemeriksaan PCR atau antigen bagi pelaku perjalanan, serta memperbolehkan masyarakat untuk tidak memakai masker di ruang terbuka. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga mengenakan masker beraktivitas di kawasan Braga, Kota Bandung, Rabu (18/5/2022). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan Indonesia resmi masuk masa transisi dari pandemi menjadi endemi Covid-19. Kondisi itu ditandai dengan sejumlah relaksasi aktivitas masyarakat dan protokol kesehatan Covid-19 seperti penghapusan kebijakan pemeriksaan PCR atau antigen bagi pelaku perjalanan, serta memperbolehkan masyarakat untuk tidak memakai masker di ruang terbuka. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan kembali agar pemerintah dan masyarakat tak lengah dan tetap siaga terhadap potensi penularan kasus. Sebab hingga saat ini, kata dia, WHO masih belum menyatakan pandemi Covid-19 telah berakhir.

“Untuk itu, saya mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat dan pemerintah, untuk tidak lengah dan tetap siaga selama pandemi Covid-19 belum dicabut statusnya oleh global, meskipun kasus di Indonesia telah melandai,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip pada Jumat (3/6).

Baca Juga

Saat ini, kata dia, Indonesia masuk ke dalam proses transisi Covid-19 mengingat kasus semakin melandai. Ia mengatakan, kondisi ini harus terus dipertahankan dan upaya pencegahan juga harus ditingkatkan, termasuk meningkatkan cakupan vaksinasi khususnya kepada kelompok rentan. “Vaksinasi terutama pada seluruh penduduk di Indonesia tidak hanya target saja, penting untuk terus dikejar,” kata Wiku.

Wiku menyebut, lansia sebagai kelompok rentan penting untuk menjadi prioritas perlindungan dengan terus meningkatkan cakupan vaksinasi dosis dua dan tiga. Karena itu, Satgas meminta seluruh pemerintah daerah untuk memonitor angka cakupan vaksinasi di wilayahnya masing-masing serta berkoordinasi dengan Kemenkes terkait ketersediaan dan distribusi vaksin.

Sedangkan kepada masyarakat, Satgas mengajak agar turut berkontribusi meningkatkan cakupan vaksinasi sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya penularan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement