REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menganggap infrastruktur yang membawa senjata-senjata Barat sebagai target yang sah. Moskow juga bersikeras pasokan senjata dari Barat tidak akan mengubah arah serangannya.
"Memompa senjata-senjata (Barat) ke Ukraina tidak mengubah parameter operasi khusus sama sekali," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis (2/6/2022).
"Tujuannya akan tercapai, tapi ini akan membawa lebih banyak penderitaan bagi rakyat Ukraina," kata Peskov ketika ditanya apakah rencana AS menjual drone yang dapat dipersenjatai rudal ke Ukraina dapat mengubah sifat konflik.
Sementara itu di lapangan kota Sievierodonetsk kini berubah menjadi reruntuhan. Setelah kota industri itu menjadi medan pertempuran selama berhari-hari.
Setelah Sievierodonetsk dan kembarannya yang lebih kecil Lysychansk dikuasai Rusia. Maka Moskow menguasai seluruh Luhanks. Daerah yang serupa dengan Donetsk yang kini diklaim separatis pro-Rusia.
Dengan merebut Luhansk maka Presiden Rusia Vladimir Putin berhasil memenuhi tujuannya dalam invasi ini. Kini Rusia lebih unggul setelah terpukul mundur dari Ibukota Kiev dan Ukraina utara.
Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan pasukan Rusia kini juga mencoba untuk bergerak maju di selatan menuju kota-kota Kramatorsk dan Sloviansk. Invasi Rusia memicu sanksi-sanksi Barat yang berdampak pada perekonomian dunia yang masih mengalami perlambatan karena pandemi virus korona.