Jumat 03 Jun 2022 11:53 WIB

Korut Melaporkan Penurunan Kasus Demam Diduga Terkait Covid-19

Korut melaporkan lebih dari 80 ribu kasus demam baru yang diduga terkait Covid-19

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 Karyawan pabrik Songyo Knitwear di distrik Songyo melakukan menyemprotkan disinfektan ke lantai pabrik di Pyongyang, Korea Utara, Rabu (18/5/2022). Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sudah mengatakan partainya akan memberlakukan wabah Covid-19 sebagai kondisi darurat. Pemerintah Korea Utara mengatakan satu juta orang sudah pulih dari Covid-19 hanya sepekan mengumumkan adanya wabah virus corona.
Foto: AP Photo/Jon Chol Jin
Karyawan pabrik Songyo Knitwear di distrik Songyo melakukan menyemprotkan disinfektan ke lantai pabrik di Pyongyang, Korea Utara, Rabu (18/5/2022). Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sudah mengatakan partainya akan memberlakukan wabah Covid-19 sebagai kondisi darurat. Pemerintah Korea Utara mengatakan satu juta orang sudah pulih dari Covid-19 hanya sepekan mengumumkan adanya wabah virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Korea Utara (Korut) melaporkan lebih dari 80 ribu kasus demam baru yang diduga terkait Covid-19 pada Jumat (3/6/2022). Kasus terbaru menunjukkan penurunan dibawah 100 ribu kasus untuk hari keempat berturut.

Korean Central News Agency (KCNA) mencatat lebih dari 82.160 orang menunjukkan gejala demam selama 24 jam terakhir hingga Kamis (2/6/2022) pukul 18.00 waktu setempat. KCNA tidak melaporkan adanya informasi mengenai kematian tambahan terkait demam.

"Jumlah total kasus demam sejak akhir April mencapai lebih dari 3,91 juta pada pukul 18.00 Kamis, lebih dari 3,76 juta di antaranya telah pulih dan setidaknya 153.720 dirawat," lapor KCNA seperti dikutip laman Yonhap News Agencies, Jumat (3/6/2022).

Penghitungan demam harian Korut telah mengalami penurunan setelah mencapai puncaknya di lebih dari 392.920 kasus demam pada 15 Mei. Angka tersebut tetap di bawah 100 ribu sejak Senin setelah mencapai lebih dari 100.710 kasus pada Ahad.

"Kabinet dan komite rakyat provinsi telah mengambil langkah-langkah praktis untuk memastikan kelancaran pasokan dan penjualan makanan dan memprioritaskan pasokan makanan ke tempat-tempat karantina," kata KCNA.

Pada Rabu (1/6/2022), KCNA melaporkan lebih dari 190 jenis obat dipasok ke setiap provinsi untuk memastikan mobilitas dan keseimbangan regional dalam pasokan obat-obatan. Kendati begitu, para pengamat telah menyatakan keprihatinan atas potensi dampak wabah virus di negara miskin yang dikenal dengan sistem perawatan kesehatannya yang bobrok dan kekurangan makanan kronis.

Pada 12 Mei, Korut mengungkapkan kasus Covid-19 pertamanya setelah mengeklaim bebas virus corona selama lebih dari dua tahun. Dari situ negara yang dipimpin Kim Jong-un itu segera menerapkan penguncian nasional dan mengumumkan pergeseran ke sistem pengendalian virus "darurat maksimum".

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement