REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah pemandangan tidak biasa terlihat di ruang penerimaan Government House, Rabu (1/6/2022). Sebuah Alquran berwarna pink diletakkan di atas meja kayu mengkilap saat pengucapan sumpah menteri federal Australia. Hal itu baru pertama kali terukir dalam sejarah Australia.
Alquran pink itu berada di depan anggota parlemen Partai Buruh Sydney barat Ed Husic saat dia meletakkan tangan kanannya di jantungnya dan mengambil sumpah di hadapan Gubernur Jenderal David Hurley sebagai anggota kabinet Muslim pertama di Australia.
Dilansir dari WA Today pada Kamis (2/5/2022), buku kecil itu memuat segudang simbol dari si pemberi, yang menyaksikan dengan berlinang air mata saat mengucap sumpah. Ia memainkan perannya dalam membentuk kementerian dan parlemen yang paling inklusif secara budaya yang pernah dilihat Australia modern.
"Saya merinding sekarang. Saya tidak membayangkan ini terjadi dalam hidup saya," kata CEO Asosiasi Wanita Muslim Maha Abdo.
Abdo didekati oleh orang-orang yang menanyakan apakah ada Alquran yang bisa dia pinjamkan kepada Husic, yang sekarang menjadi Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan. Anggota parlemen Australia Barat Anne Aly juga mengambil sumpahnya dengan sebuah Alquran di tangan.
Ia menjadi wanita Muslim pertama yang dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Pendidikan Anak Usia Dini. Ia adalah satu dari 13 wanita dalam kementerian yang beranggotakan 30 orang.
Abdo, tokoh lama kesuksesan multikultural Australia di barat daya Sydney, mengatakan dia belum pernah melihat Alquran merah muda sebelum sekelompok gadis remaja memberikannya kepadanya awal tahun ini, menjelang bulan Ramadhan.
"Setiap gadis muda memiliki Alquran berwarna merah muda. Merah muda apa artinya? ada begitu banyak di dalamnya. Saya tidak menyadari itu diberikan kepada orang luar biasa ini yang dilantik di parlemen,” kata dia.