Jumat 03 Jun 2022 15:21 WIB

BPS: Jepang Jadi Pengekspor Utama ke Babel

Jepang menjadi pengekspor utama ke Babel dengan nilai 15,69 juta dolar AS.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Badan Pusan Statistik (BPS). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan selama Januari hingga April 2022 Jepang menjadi pengekspor utama ke Babel
Foto: bps.go.id
Badan Pusan Statistik (BPS). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan selama Januari hingga April 2022 Jepang menjadi pengekspor utama ke Babel

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan selama Januari hingga April 2022 Jepang menjadi pengekspor utama ke Babel dengan nilai 15,69 juta dolar AS atau 81,75 persen dari total impor Babel.

"Dalam periode ini, nilai impor dari Jepang mencapai 15,69 juta dolar AS atau berperan 81,75 persen," kata Plt Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Reflin Arda di Pangkalpinang, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan Jepang menduduki peringkat pertama peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Januari hingga April 2022. Vietnam menempati peringkat kedua dengan nilai impor 2.813,16 ribu dolar AS atau berperan sebesar 13,32 persen.

Selanjutnya China, Malaysia dan Thailand merupakan tiga negara lainnya yang menduduki peringkat berikutnya dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Januari-April 2022. Peran ketiga negara tersebut masing-masing sebesar 8,82 persen, 3,28 persen dan 0,28 persen.

"Peran lima negara tersebut terhadap impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebesar 100 persen," kata Reflin.

Menurut dia apabila dibandingkan dengan Januari-April 2021, dari empat negara impor hanya impor dari Malaysia yang mengalami penurunan yaitu sebesar 17,06 persen. "Tidak ada catatan transaksi impor Bangka Belitung pada Januari - April 2021 dari Jepang, yang merupakan negara asal barang impor utama pada periode Januari - April 2022," kata dia.

Reflin menyatakan hal yang berbeda terjadi pada Thailand, yang merupakan negara asal barang impor kelima setelah China dan Malaysia. Dalam hal ini, Vietnam dan China justru mengalami kenaikan nilai impor, yaitu sebesar 248,05 persen dan 26,58 persen.

"Apabila dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya April 2021, nilai impor dari Vietnam meningkat 151,26 persen. Demikian halnya dengan impor dari China juga meningkat yaitu sebesar 138,96 persen," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement