REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Usai penandatanganan kontrak kerja pembangunan jembatan layang penghubung atau skybridge antara Stasiun KRL Bojonggede dengan Terminal Tipe C Bojonggede pada 19 April lalu, pekerjaan fisik sudah mulai berjalan. Hingga saat ini pekerjaan pondasi telah berjalan dengan progress sekitar 7 persen hingga akhir Mei 2022.
Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jumardi, berharap pada Oktober tahun ini pekerjaan telah rampung secara keseluruhan.
“Dengan kerjasama yang sudah berjalan baik selama ini, baik dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan juga dukungan masyarakat setempat, saya berharap semua proses pekerjaan darat berjalan dengan lancar,” kata Jumardi, Jumat (3/6/2022).
Lebih lanjut Jumardi juga menjelaskan, dapat segera dimulainya pekerjaan fisik jembatan Bojonggede tidak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah menyelesaikan pembebasan lahan.
Jembatan layang Bojonggede, kata dia, sepenuhnya dibiayai oleh APBN senilai Rp 16,5 milyar melalui anggaran BPTJ Tahun 2022. Sementara Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk kebutuhan pembebasan lahan.
Keberadaan skybridge tersebut nantinya diharapkan akan dapat mengurangi kesemrawutan kondisi lalu lintas di sekitar Stasiun Bojonggede seperti yang terjadi saat ini.
Jembatan layang tersebut akan membentang sepanjang 243 meter dengan lebar 3 meter menghubungkan Stasiun Bojonggede dan Terminal Angkutan Tipe C Bojongede.
Pada masing masing ujungnya baik dari sisi stasiun dan terminal akan dilengkapi dengan area semacam hall. Di sisi stasiun hall akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, musholla, tapping gate dan ruanhan loket.
Sementara itu, hall pada sisi terminal akan dilengkapi dengan ramp untuk penyandang disabilitas, toilet dan musholla. Upaya untuk mencari solusi permasalahan kemacetan dan kesemrawutan di sekitar Stasiun Bojonggede sudah sejak lama menjadi perhatian bersama baik oleh Pemerintan Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor.
Perhatian tersebut mulai mengerucut pada November tahun lalu dengan dilakukannya MOu antara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Bogor, yang menyepakati Pemerintah Pusat melalui BPTJ akan memberikan dukungan pembangunan jembatan layang penghubung Stasiun KRL Bojonggede dengan Terminal Angkutan Tipe C Bojonggede dengan pembiayaan APBN.