Jumat 03 Jun 2022 18:10 WIB

Digitalisasi PLN Dorong Efisiensi Hingga Rp 10,85 Triliun

Seiring Program Transformasi PLN, digitalisasi menjadi salah satu fondasi penting

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PLN Mobile (ilustrasi). Digitalisasi PLN ini telah berhasil meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan efisiensi proses bisnis hingga Rp 10,85 triliun.
Foto: google
PLN Mobile (ilustrasi). Digitalisasi PLN ini telah berhasil meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan efisiensi proses bisnis hingga Rp 10,85 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Digitalisasi proses bisnis internal dan pelayanan PT PLN (Persero) terus berjalan sesuai rencana. Langkah cerdas PLN ini telah berhasil meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan efisiensi proses bisnis hingga Rp 10,85 triliun.

Seiring dengan Program Transformasi PLN, digitalisasi telah menjadi salah satu fondasi yang penting dan terus dikembangkan oleh perseroan di tengah disrupsi teknologi kekinian.

Baca Juga

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan proses digitalisasi dalam bisnis PLN tidak lagi dijalankan secara parsial, melainkan secara integral, komprehensif, holistik, dengan melibatkan banyak stakeholder. "Sesuai arahan pemerintah, PLN terus melakukan transformasi di segala lini agar perusahaan menjadi lebih trengginas dan efisien. Digitalisasi sebagai bagian dari transformasi PLN kini telah dapat dirasakan manfaatnya, baik dalam hal efisiensi bisnis ataupun untuk memudahkan pelayanan pelanggan,” ujarnya.

Darmawan menyebut Transformasi PLN dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan kekinian, termasuk adanya perubahan kondisi kelistrikan di Indonesia dari sebelumnya defisit menjadi surplus. Situasi pandemi Covid-19 turut menghadirkan tantangan yang justru dengan baik dijadikan momentum percepatan proses transformasi PLN.

Sejak 21 April 2020, PLN telah meluncurkan program Transformasi PLN dengan salah satu agendanya digitalisasi, guna meningkatkan kinerja perusahaan. Darmawan menjelaskan, ada sejumlah program digitalisasi yang sudah dirasakan manfaatnya untuk efisiensi bisnis internal.

Pertama, Digital Procurement menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end sehingga proses menjadi lebih transparan, simpel, dan efisien. Berjalannya pengadaan digital ini disebut telah berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp 1,608 triliun.

Kedua, Digitalisasi Pembangkit (Digital Power Plant) untuk proses yang lean dan cost yang efisien. Setidaknya, Digitalisasi Pembangkit telah memberikan penghematan mencapai Rp 100,2 miliar.  

Ketiga, bergulirnya Digitally Enable Distribution Excellences yang memungkinkan proses pemeliharaan dilakukan dengan efisien dan pengambilan keputusan dengan lebih cepat. Program ini telah memberikan penghematan hingga Rp 235,6 miliar.

Keempat, program Dispatch Optimization yang menjadikan pengaturan sistem kelistrikan andal, berkualitas dan ekonomis. Digitalisasi sistem kelistrikan ini telah memberikan penghematan mencapai Rp 8,91 triliun.

Sementara itu, lanjut Darmawan, program digitalisasi untuk kemudahan layanan pelanggan diwujudkan juga lewat hadirnya aplikasi PLN Mobile generasi terbaru.

“SuperApps ini diharapkan  menjadi landasan interaksi dengan pelanggan untuk meningkatkan customer experience," katanya.  

 

Terkait percepatan penyelesaian pengaduan, PLN meluncurkan Outage Management – Notification. Program ini adalah proses sinergi dan berkesinambungan dalam meminimalisir respons dan recovery time penyelesaian pengaduan untuk meningkatkan Customer Experience.

Terakhir, dihadirkan pula program Outage Management - Yantek Optimization. Program ini merupakan langkah optimasi pelayanan teknik yang bertujuan untuk meningkatkan customer experience.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement