Jumat 03 Jun 2022 20:13 WIB

Airlangga: Negara tak Bisa Dikerjakan Satu-Dua Parpol

Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebut negata tidak bisa dikendalikan satu-dua partai.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebut negata tidak bisa dikendalikan satu-dua partai.
Foto: Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebut negata tidak bisa dikendalikan satu-dua partai.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan memerlukan kerja sama dari banyak pihak dalam pembangunannya. Bukan negara yang dapat diurus oleh segelintir kelompok atau partai politik.

"Indonesia tidak bisa dikerjakan oleh satu atau dua kelompok saja, atau satu dua partai saja, tapi Indonesia harus dikerjakan dengan bergotong royong. Kerja sama partai politik itu mencerminkan perjuangan," ujar Airlangga dalam pidato di rapat kerja daerah (Rakerda) Partai Golkar Jawa Barat di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga

Hal tersebutlah yang mempelopori terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu, yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan. Pengumuman awal koalisi yang bertujuan untuk menyamakan pandangan untuk masa depan Indonesia.

"Kita utamakan kepentingan bersama, kita tidak mau melakukan pecah belah masyarakat hanya untuk kepentingan politik. Kita percaya dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kita hargai perbedaan atau kebhinekaan dari masyarakat kita," ujar Airlangga.

Koalisi Indonesia Bersatu, dianalogikannya seperti pohon beringin yang disinari matahari. Hal tersebut membuat pohon tersebut semakin kuat, sehingga dirahmati oleh Allah SWT untuk membawa manfaat untuk masyarakat.

Ia menjelaskan, koalisi tersebut bersifat inklusif dan masih membuka kepada pihak lain yang ingin bergabung. Termasuk kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.

"Koalisi ini sifatnya inklusif, saudaraku yang dari PDIP, saudaraku dari Partai Demokrat, tentu kita semua bekerja sama. Apalagi kita bersama dengan saudaraku dari PDIP, dari Partai Nasdem, kita sedang mengawal pemerintahan Bapak Presiden Jokowi agar menjadi sukses sampai tahun 2024," ujar Airlangga.

Koalisi Indonesia Bersatu, jelas Airlangga, adalah bentuk kerja sama antarpartai politik yang mengedepankan ide dan gagasan. Bukan koalisi yang bertujuan untuk menjatuhkan pihak tertentu demi kepentingan politik sesaat.

Ia mengatakan pemilihan umum (Pemilu) 2024 menjadi momentum yang tepat bagi Partai Golkar. Momen kemenangan bagi partai berlambang pohon beringin itu, demi mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.

"Menang kalah tergantung Allah SWT, tetapi upaya kita harus maksimal, betul? Kita maksimal 20 bulan adalah waktu yang singkat, mari kita kerja, upayakan yang terbaik, Insya Allah kemenangan," ujar Airlangga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement