REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani mengakui bila pertarungan antara Ganjar dan Prabowo terjadi di Pilpres 2024, maka pemilih loyal Jokowi akan cenderung memilih Ganjar. Doktor ilmu politik lulusan Ohio State University ini menjelaskan, preferensi pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar sebagai sesuatu yang wajar.
"Walaupun Ganjar belum dikenal luas. Tapi basis Ganjar ini sama dengan Jokowi. Keduanya kuat di Jawa Tengah. Ganjar sekarang Gubernur Jawa Tengah," jelasnya dalam program Bedah Politik bertajuk “Capres Mana Menarik Pemilih Jokowi?”, Jumat, (3/6/2022).
Lalu, mengapa Prabowo yang merupakan lawan Jokowi di Pilpres lalu mendapatkan limpahan suara lebih banyak daripada Anies, Saiful menjelaskan ini terkait dengan hubungan kedua tokoh dengan Jokowi.
“Meskipun tadinya lawan di Pilpres, Prabowo belakangan bergabung di kabinet dengan Pak Jokowi. Sementara Anies tadinya di kubu Pak Jokowi, sempat diberhentikan oleh Jokowi dari posisi Menteri. Kemudian Anies belakangan membelot. Maju jadi gubernur dan didukung partai-partai yang bukan pendukung Jokowi.”
“Jadi publik menilai hubungan Jokowi dengan Anies tidak baik,” tambahnya.
Namun, jika Ganjar tidak ikut dalam kontestasi pilpres, ke mana suara pemilihnya akan pergi? Dengan data preferensi pemilih selama setahun terakhir ini, Saiful menduga, suara pemilih Jokowi akan cenderung ke Prabowo daripada ke Anies Baswedan.
"Itu bisa dilihat dari tren 4 bulan terakhir. Dari Desember 2021 ke Maret 2022. Prabowo mengalami kenaikan, dari 22,4 persen menjadi 26,3 persen. Sementara Anies cenderung statis,” jelas Saiful.
Saiful menambahkan, sampai saat ini belum muncul nama lain di bursa calon presiden 2024. “Itu kenapa kita pilih tiga nama ini, karena tiga ini yang paling kompetitif. Sementara yang lain masih nol koma,” tutupnya.