Jumat 03 Jun 2022 21:35 WIB

Salurkan Bantuan Sepeda, Risma: Anak-Anak di Sarmi Harus Jalan Kaki 7 Km Menuju Sekolah

Serah terima puluhan sepeda tersebut dilakukan di Kantor Kementerian Sosial.

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Kabupaten Sarmi, Papua, pada Maret 2022. Risma mengungkapkan anak-anak di Sarmi harus jalan kaki sejauh 7 kilometer untuk bisa sampai ke sekolah. (ilustrasi)
Foto: Republika/Febryan A
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Kabupaten Sarmi, Papua, pada Maret 2022. Risma mengungkapkan anak-anak di Sarmi harus jalan kaki sejauh 7 kilometer untuk bisa sampai ke sekolah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan anak-anak di Kabupaten Sarmi, Papua, harus berjalan kaki sekitar 7 kilometer hanya untuk sampai ke sekolah. Bantuan sepeda pun disalurkan ke Sarmi.

"Saya tanya, kalian pengin apa? Sepeda. Karena selama ini mereka harus jalan kaki kurang lebih 7 km menuju sekolah," ujar Mensos Risma di Jakarta, Kamis (3/6/2022).

Baca Juga

Risma mengatakan, disamping harus menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Kemensos berupaya untuk memberikan bantuan kepada anak-anak tersebut. Oleh karena itu, Kemensos melalui bantuan yang diberikan Human Initiative, mengupayakan adanya bantuan sepeda kepada 50 anak-anak di Kabupaten Sarmi agar tidak berjalan kaki lagi.

Serah terima puluhan sepeda tersebut dilakukan di Kantor Kementerian Sosial. Risma mengatakan bantuan-bantuan yang datang dari pihak luar tidak hanya diberikan kepada anak di Kabupaten Sarmi, Papua, namun juga untuk anak-anak lainnya yang memerlukan peralatan sekolah.

Seperti halnya yang disebutkan Risma mengenai informasi anak sekolah SD dan SMP di Nusa Tenggara Timur, yang bergantian memakai sepatu. "Bukan baru, ya. Kita, karena ada masalah ini, awalnya karena kemiskinan dan kalau dia nggak miskin ngapain ganti sepatu. Kemudian, ngapain dia jalan kaki 7 km ke sekolah, pasti dia punya alat kalau dia tidak miskin," kata dia.

Dengan demikian, Mensos Risma mengharapkan adanya bantuan-bantuan lainnya dari pihak luar untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Indonesia. "Sebetulnya banyak masyarakat yang peduli. Jadi kita, ini banyak sekali yang menawarkan, juga operasi katarak, bahkan (pembangunan) rumah, rumah anti gempa di beberapa. Sekarang saya menerima banyak tawaran itu," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement