Sabtu 04 Jun 2022 00:25 WIB

Kanker: 3 Perubahan Fisik Ini Bisa Jadi Sinyal Kematian Sudah Semakin Dekat

Mengenali gejala berat kanker bantu keluarga siapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

Rep: Adysha Citra Ramadani, Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penderita kanker (ilustrasi). Cancer Research UK menganjurkan para pendamping pasien untuk selalu berada di sisi pasien dan menunjukkan bahwa mereka mencintai dan memperhatikan pasien.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Penderita kanker (ilustrasi). Cancer Research UK menganjurkan para pendamping pasien untuk selalu berada di sisi pasien dan menunjukkan bahwa mereka mencintai dan memperhatikan pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beragam faktor yang bisa memengaruhi perkembangan kanker pada tiap pasien. Sebagian pasien bisa meraih kesembuhan dengan berbagai terapi yang ada, namun sebagian lainnya mungkin mengalami perburukan. Ketika kanker sudah berkembang hingga stadium lanjut, beberapa gejala fisik yang spesifik bisa terjadi.

Menurut Cancer Research UK, gejala-gejala fisik yang spesifik ini kerap muncul ketika kematian sudah semakin dekat. Mengenali gejala-gejala ini dapat membantu keluarga, kerabat, hingga teman untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.

Baca Juga

"Ketika kematian sudah sangat dekat, Anda mungkin akan mendapati beberapa perubahan fisik," ungkap Cancer Research UK, seperti dilansir Express, Jumat (3/6/2022).

Salah satu dari perubahan fisik tersebut adalah perubahan pola bernapas. Perubahan lainnya adalah kehilangan kontrol berkemih dan kesadaran.

Di samping tiga perubahan fisik ini, Cancer Research UK juga mengungkapkan beberapa perubahan yang kerap dialami pasien kanker stadium akhir. Sebagian di antaranya adalah kesulitan menelan, gerakan gelisah, kehilangan nafsu makan, napas yang berisik, kaki dan lengan dingin, serta kebingungan atau disorientasi.

Tak semua gejala ini akan muncul di saat yang bersamaan. Sebagian pasien mungkin hanya mengalami beberapa gejala. Ada pula pasien yang tidak mengalami perubahan, namun pada akhirnya meninggal dunia dalam tidur.

Cancer Research UK mengatakan perubahan ini merupakan bagian alami dari tubuh yang sedang menurunkan berbagai fungsi-fungsinya. Seberapa lama proses ini berlangsung akan berbeda pada tiap-tiap orang. Perubahan fisik menjelang kematian ini dinilai mirip seperti proses mesin besar yang dinonaktifkan untuk terakhir kalinya.

Meski mudah dipahami lewat kata-kata, melihat secara langsung perubahan ini pada pasien kanker bukanlah hal yang mudah bagi keluarga dan kerabat. Sangat sulit secara emosional untuk melihat pasien melalui berbagai perubahan ini.

"Tapi perubahan-perubahan ini merupakan proses alami dari kematian. Bukan berarti orang tersebut merasa tidak nyaman atau kesulitan," ujar Cancer Research UK.

Menurut Cancer Research UK, pasien yang mengalami perubahan ini sedang memasuki tahap akhir dari perawatan hidup. Pasien kanker dalam tahap ini biasanya akan diberikan terapi pengobatan untuk meringankan sakit dan pendampingan.

Peran dari para pendamping ini adalah untuk membantu pasien untuk melalui proses kematian senyaman mungkin. Situasi seperti ini juga kerap menjadi momen di mana para keluarga saling membantu dan mendukung.

Bukan hanya rasa sakit pasien kanker yang penting untuk dikelola. Rasa sakit yang dirasakan oleh orang-orang yang ditinggalkan juga perlu dikelola dengan baik.

"Anda sendiri (sebagai keluarga atau kerabat) mungkin membutuhkan dukungan dan bantuan ketika orang terdekat Anda sekarat," pungkas Cancer Research UK.

Cancer Research UK menganjurkan para pendamping pasien untuk selalu berada di sisi pasien dan menunjukkan bahwa mereka mencintai dan memperhatikan pasien. Ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Badan kesehatan tersebut juga mengimbau pendamping pasien untuk menghargai hari-hari terakhir bersama pasien.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement