Ahad 05 Jun 2022 00:05 WIB

Lampung Kurangi Penjualan Produk Hortikultura Mentah

Produk hortikultura mentah akan diolah terlebih dahulu di Lampung baru dijual.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Petani memetik biji kopi di Gunung Betung, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (16/3/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan mengurangi penjualan produk hortikultura mentah, untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Petani memetik biji kopi di Gunung Betung, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (16/3/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan mengurangi penjualan produk hortikultura mentah, untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan mengurangi penjualan produk hortikultura mentah, untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Produk hortikultura mentah akan diolah terlebih dahulu di Lampung baru dijual ke berbagai wilayah.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kusnardi mengatakan, untuk produk dari hasil perkebunan direncanakan diolah secara langsung di Lampung. Hal itu sebagai upaya mengurangi penjualan bahan mentah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca Juga

"Kita coba mengurangi penjualan barang mentah. Seperti kopi, tidak semua dijual dalam bentuk biji hijau tapi sudah diolah menjadi bubuk kopi. Ini dilakukan agar ada nilai tambah penjualan bagi petani," kata Kusnardi, baru-baru ini.

Dia mengatakan, Pemprov Lampung terus membuka peluang bagi pelaksanaan kerja sama dalam hal pendampingan dan pengelolaan hasil pertanian di daerahnya. Namun, ia memberikan syarat kepada mitra kerjanya, yakni industri harus didirikan di Lampung. "Jadi komoditas yang dijual bentuknya olahan bukan bahan mentah," tambahnya.

Menurut dia, Pemprov Lampung memperluas peluang perdagangan komoditas pertanian di pasar domestik guna meningkatkan ekonomi daerah. Saat ini, Lampung berupaya memperluas penjualan hasil pertanian Lampung di pasar domestik.

Perluasan pasar domestik untuk menjual produk pertanian di daerahnya dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah pada tahun 2022.  Tahun ini, berdasarkan proyeksi penyerapan produk hortikultura dan pertanian di Lampung tidak hanya berorientasi ekspor tapi memenuhi pasar domestik juga.

Pemprov Lampung sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa provinsi lain. Diantaranya kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur, yang peluang pasar mencapai 70 persen untuk memenuhi kebutuhan produk hortikultura.

Data yang diperoleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung, 2022, perekonomian Provinsi Lampung ditopang sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Pada kuartal II 2021 pertumbuhan ekonomi tumbuh positif sebesar 0,31 persen meningkat dibanding kuartal I 2021 yang minus 1,73 persen.

Pada sektor pertanian, produksi gabah kering panen 2.164.089 ton pada 2019. Sedangkan pada 2020 produksi gabah 2.650.290 ton. Pada sektor perkebunan seperti kopi yang luas lahannya 156.918 hektare, memprediksi produksi saat panen kopi tahun 2022 meningkat 94.877 ton, sehingga total produksi bisa mencapai 200 ribu ton.

Sedangkan produk hortikultura seperti nanas pada 2020 mampu memproduksi buah 6.625.875,83 kuintal. Manggis pada 2020 sebanyak 40.565 kuintal, pisang pada 2020 sebanyak 12.089.556 kuintal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement