REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara melaporkan sekitar 79.100 orang lagi bergejala demam. Negara itu juga melaporkan satu kematian tambahan di tengah wabah virus corona yang dikonfirmasi pertama kali. Demikia dilaporkan media pemerintah KCNA pada Sabtu (4/5/2022).
Negara yang tertutup itu telah berperang melawan gelombang COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Korut menyatakan keadaan darurat dan memberlakukan penguncian nasional pada Mei.
Kondisi tersebut memicu kekhawatiran atas kurangnya vaksin dan pasokan medis serta makanan. Jumlah total pasien demam di seluruh negeri sejak akhir April mendekati empat juta, dan jumlah kematian naik satu menjadi 71 orang, kata KCNA, yang menggunakan data dari markas besar pencegahan epidemi darurat negara.
KCNA mengatakan epidemi telah menunjukkan tanda-tanda mereda, setelah hitungan harian kasus demam mencapai 390.000 dua minggu lalu. Korea Utara tidak pernah mengkonfirmasi berapa banyak orang yang dites positif COVID-19, tampaknya kekurangan pasokan pengujian. Namun, para ahli mengatakan jumlah yang dipublikasikan bisa jadi tidak mencerminkan angka riil, dan itu bisa menyulitkan penilaian skala situasi yang sebenarnya.