Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Silviana Lintang

Mengenal Histrionic Personality Disorder, Gangguan Kepribadian yang Diderita Amber Heard

Eduaksi | Saturday, 04 Jun 2022, 02:27 WIB
Persidangan dimulai pada tanggal 11 April 2022 di Virginia, AS.

Persidangan antara Johnny Depp, aktor kelas dunia yang telah lama berkecimpung dalam dunia seni peran, melawan mantan istrinya yang juga seorang aktris, Amber Heard, telah mencapai babak akhir. Depp, yang utamanya menuntut Heard atas tuduhan pencemaran nama baik, berhasil memenangkan persidangan dan diputuskan berhak menerima kompensasi dari Heard senilai total US$ 15 juta. Di sisi lain, Heard juga berhak menerima kompensasi dari Depp senilai US$ 2 juta, sebab dirinya memenangkan satu dari tiga klaim gugatan balik yang dilayangkan kepada Depp.

Salah satu momen kunci yang berhasil menyita perhatian publik adalah hadirnya saksi yang merupakan seorang psikolog klinis dan forensik, Shannon Curry, PsyD, pada hari Selasa (26/04). Sebelumnya, Curry telah melakukan evaluasi psikologis terhadap Heard dengan melakukan pertemuan selama 12 jam. Hasilnya, pada hari persidangan, Curry menyebutkan bahwa Amber Heard menderita Borderline Personality Disorder dan Histrionic Personality Disorder.

Masyarakat Indonesia mungkin tak asing dengan istilah Borderline Personality Disorder, tetapi apa, sih, sebenarnya Histrionic Personality Disorder itu? Apa saja gejala-gejalanya? Apakah gejala-gejala tersebut sesuai dengan sifat serta kepribadian yang ditunjukkan oleh Amber Heard selama ini?

Merujuk pada DSM-5, Histrionic Personality Disorder atau gangguan kepribadian histrionik adalah suatu kondisi mental yang ditandai dengan perilaku berlebihan, seperti ledakan emosi, menampilkan temperamen yang berisik, pencarian perhatian kompulsif, dan egoisme. Penderita gangguan kepribadian ini seringkali bertingkah berlebihan, melebih-lebihkan hubungan keakrabannya dengan orang lain, memberi perhatian berlebih pada penampilan mereka, dan menunjukkan kecenderungan narsistik.

Gangguan kepribadian ini tergolong gangguan Klaster B yang berkaitan erat dengan kondisi lain dalam kelompok klaster tersebut, seperti Borderline Personality Disorder, antisosial, dan narsistik. Menariknya lagi, Histrionic Personality Disorder lebih banyak diderita oleh wanita ketimbang pria.

Untuk memberikan diagnosis gangguan ini kepada seseorang, seorang psikolog setidaknya harus mengidentifikasi lima dari sejumlah gejala dan ciri-ciri yang telah ditetapkan: 1) Memaksa menjadi pusat perhatian, tidak nyaman bila tidak terpenuhi; 2) Perilaku seksual, menggoda, atau provokatif yang tidak pantas saat berinteraksi dengan orang lain; 3) Emosi yang dangkal dan cepat berubah; 4) Penggunaan penampilan fisik untuk menarik perhatian orang lain; 5) Ucapan dramatis dan impresionistik yang kurang detail; 6) Ekspresi emosional yang berlebihan dan teatrikal; 7) Mudah dipengaruhi oleh orang lain atau situasi, dan; 8) Melebih-lebihkan hubungan yang dimiliki.

Selama memberi pernyataan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuasa hukum pihak Johnny Depp, Amber Heard berkali-kali melihat dan melirik ke arah para juri, yang kemudian oleh para pengamat serta awak media diterjemahkan sebagai bentuk usaha Heard untuk mengambil perhatian para juri dan membuat juri-juri tersebut percaya pada setiap perkataan yang dilontarkan olehnya. Hal ini menjadi bukti yang menujukkan bahwa Heard mencoba menjadi pusat perhatian.

Amber Heard tampak tenang dan cenderung menampilkan ekspresi berani ketika tidak sedang memberikan pernyataan ataupun menjawab pertanyaan. Namun, saat tiba waktunya untuk berbicara, Heard tiba-tiba berubah menjadi seorang yang melankolis, mudah menangis, menujukkan ekspresi kesal, marah, sedih, dan terganggu secara bergantian selama menyebutkan testimoni dan menceritakan masa lalunya bersama dengan Johnny Depp. Perilaku Heard ini dianggap sebagai bukti yang menujukkan emosinya yang cepat berubah dan penggunaan ekspresi emosional yang terkesan teatrikal.

Selanjutnya, Heard juga beberapa kali mengenakan setelan yang mirip atau atribut fashion yang sama seperti Johnny Depp saat menghadiri prosesi persidangan. Salah satu pengamat berkicau di Twitter, "Amber Heard sedang memainkan permainan pikiran dengan Johnny Depp dengan meniru pakaiannya di pengadilan." Tindakan mirroring atau meniru ini adalah perilaku yang erat kaitannya dengan gangguan narsistik, yang kemudian dapat dikaitkan kembali dengan Histrionic Personality Disorder. Dengan berpenampilan mirip dan menunjukkan gelagat seperti seorang korban, Amber Heard berusaha menarik perhatian para juri, hakim, para pengamat, bahkan Johnny Depp sendiri.

Ron Sachs CNP; Getty Images
EPA; Reuters

Pada akhirnya, sebagian besar tingkah laku, ekspresi, kepribadian, cara bicara, serta bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh Amber Heard selama persidangan memang mengerucut pada gejala Histrionic Personality Disorder, sangat mendukung klaim diagnosis yang telah disebutkan oleh Dr. Shannon Curry sebelumnya.

** S.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image