Sabtu 04 Jun 2022 15:38 WIB

Aktivis Lingkungan Acungi Jempol BRI Gencar Salurkan Kredit Pertanian

Petani menjadi kelompok paling rentan terdampak perubahan iklim.

Red: Erik Purnama Putra
Kantor Bank BRI.
Foto: Is
Kantor Bank BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk menghentikan pembiayaan ke sektor energi fosil mendapat apresiasi kalangan pegiat lingkungan. Koordinator Asosiasi Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER), Pius Ginting mengatakan, keputusan Bank BRI turut membantu menekan laju perubahan iklim dan meminimalisasi potensi gagal panen. Sehingga dapat menyelamatkan petani dari ancaman gagal membayar kredit usaha rakyat (KUR).

"Sedangkan Bank BRI saat ini gencar menyalurkan kredit ke sektor pertanian. Pada tahun 2021, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tercatat menguasai 28,3 persen pangsa pasar (market share) penyaluran kredit ke sektor pertanian dari seluruh industri perbankan nasional," kata Pius dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/6/2022).

Menurut Pius, petani menjadi kelompok paling rentan terdampak perubahan iklim. Kejadian iklim ekstrem akan menyebabkan kegagalan panen dan tanam, yang berujung pada penurunan produktivitas dan produksi akibat banjir dan kekeringan, peningkatan suhu udara, dan intensitas serangan hama.

Ketika petani mengalami gagal panen, sambung dia, mereka mengalami kerugian yang besar dan mengganggu kondisi keuangan keluarga. Selain itu, mereka juga berpotensi tidak dapat melunaskan KUR yang diberikan oleh Bank BRI.