REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG— Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ditetapkan Pemerintah pusat sebagai destinasi wisata ramah lingkungan berkelanjutan. Terkait hal ini, Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran hingga Rp 6,8 triliun.
Peresmian kawasan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata ramah lingkungan berkelanjutan, dilakukan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan, di kompleks Candi Borobudur, Sabtu (4/6/2002).
Sebelum meresmikan, Menko Marinves bersama rombongan, didampingi Gubernir Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga berkesempatan menjajal bus listrik produksi INKA mengelilingi kompleks Candi Borobudur.
Bus listrik buatan anak bangsa ini nantinya bakal dijadikan sebagai moda transportasi pelayanan wisatawan di kawasan Candi Borobudur hingga di Kompleks Candi Prambanan.
Menko Marinves bersama rombongan juga berkeliling untuk mengecek sejumlah pembangunan serta penambahan sarana dan prasarana pendukung program destinasi wisata ramah linhkungan di kawasan Candi Borobudur.
Seperti tempat pengolahan sampah, pembangunan gerbang masuk kawasan Candi Borobudur, concourse (ruang pertemuan) Borobudur serta beberapa pembangunan fasilitas lainnya.
Menurut Menko Marinves, selain bus listrik, Pemerintah juga akan menggandeng pengemudi ojek online (ojol) di sekitar kawasan Borobudur guna memperkiat ekosistem ramah lingkungan.
Nantinya, semua motor yang digunakan ojol untuk mengantar wisatawan di kawasan Borobudur juga bakal menggunakan sepeda motor listrik. Makanya, tempat pengisian daya listrik/ Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) juga terus diperbanyak di kawasan Borobudur dan Prambanan. "Salah satunya juga telah dibangun dan diresmikan hari ini," jelasnya.
Di lain pihak, Luhut juga mengungkapkan, sudah melihat perkembangan penataan kawasan Borobudur yang progresnya luar biasa. "Saya kira pak Gubernur Ganjar dan pak Bupati Magelang sudah berikan kontribusi yang sangat baik dalam pembangunan dan penataan kembali Borobudur," tambahnya.
Oleh karena otu, kawasan Borobudur diharapkan betul- betul menjadi kawasan wisata yang hijau dan ramah lingkungan. Semua kendaraan yang beroperasi di kawasan itu baik sepeda motor, bus, dan lain nantinya adalah kendaraan listrik.
"Kita harap ke depan banyak yang menggunakan electric vehicle. Dan di Borobudur ini, khusus tahun depan kita harapkan sudah tidak ada lagi kendaraan berbahan bakar fosil, karena semua harus pakai green energy," tambahnya.
Tak hanya soal transportasi, Menko Marinves juga meminta pembangunan sarana prasarana lain juga digenjot untuk mendukung program destinasi wisata ramah lingkungan. "Di antaranya pengolahan sampah, penataan pasar dan yang lain," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah siap mendukung penuh program Pemerintah pusat ini.
Pemenuhan sarana prasarana akan terus ditingkatkan. Termasuk pelerjaan rumah yang harus segera terselesaikan, misalnya sarana pengelolaan sampah, membereskan soal tanah, teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) yang lebih baik dan lainnya.
Terkait transportasi massal yang ramah lingkungan, Ganjar mengatakan harus terus disosalisasikan. Dia menargetkan, tahun depan kendaraan yang masuk ke kawasan Borobudur semua sudah dengan kendaraan listrik.
PT INKA sudah memberikan contoh bagus, ada bus listrik. Dari ojol juga sudah berikan contoh mengantar wisatawan pakai motor listrik.
"Kalau kita semangat, pasti bisa. Mungkin yang belum listrik di area luar, sementara yang di dalam sudah pakai kendaraan listrik," katanya.
Selain itu, Ganjar juga akan mendukung penuh pemerintah pusat yang menetapkan Borobudur sebagai destinasi wisata superprioritas. Setelah peresmian ini, pihaknya akan membuat sejumlah event yang bisa menarik wisatawan.