Sabtu 04 Jun 2022 22:28 WIB

PPP: KIB Tak Tengok Capres dari Luar Koalisi

Ketum PPP Suharso Monoarfa beberkan kriteria capres versi KIB

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kiri) berbincang dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (ketiga kanan) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kedua kiri) didampingi jajaran pengurus partai saat mengelar pertemuan di Jakarta, Kamis (12/5/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi lebaran dan pembahasan koalisi Bersatu (Beringin, Ka
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kiri) berbincang dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (ketiga kanan) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kedua kiri) didampingi jajaran pengurus partai saat mengelar pertemuan di Jakarta, Kamis (12/5/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi lebaran dan pembahasan koalisi Bersatu (Beringin, Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum memutuskan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). 

Namun, PPP, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) belum tentu akan memilih capres atau cawapres dari luar ketiga partai tersebut. 

Baca Juga

"Kami juga punya yang terbaik, kami punya yang terbaik untuk Indonesia yang bersatu, yang berkemakmuran, dan berkeadilan. Karena itu, mengapa kita harus menengok ke sebarang sungai," ujar Suharso dalam pidatonya di Silaturahim Nasional KIB di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). 

Koalisi Indonesia Bersatu, jelas Suharso, memiliki sejumlah kriteria capres yang akan diusung. Beberapa di antaranya adalah mumpuni, memiliki rekam jejak yang baik, dan berkomitmen untuk rakyat. 

Kendati demikian, Koalisi Indonesia Bersatu tetap membuka pintu untuk mengusung capres dari luar ketiga partai tersebut. PPP, Partai Golkar, dan PAN tak alergi dengan nama-nama potensial lain. 

"Koalisi Indonesia Bersatu tidak alergi (capres) dari luar koalisi, sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat," ujar Suharso. 

Adapun pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu sejak awal bertujuan untuk membangun peradaban demokrasi. Hal tersebut harus diwujudkan melalui budaya politk yang meghargai kecerdasan rakyat. 

Kecerdasan rakyat dalam demokrasi akan menjadi kecerdasan kolektif yang harus terus diasah. Hasilnya akan efektif dalam membangun peradaban demokrasi yang menyejahterakan dan berkeadilan.  

"Dengan demikian, hubungan dengan rakyat atau pemilih dengan partai politik yang hadir harus menjadi hubungan yang rasional dan impersonal," ujar kenapa kita harus menengok ke sebarang sungai," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu. 

Pertemuan malam ini, Koalisi Indonesia Bersatu menandatangani nota kesepahaman mengenai agenda koalisi ke depan. Silaturahmi nasional tersebut dihadiri para ketua umum, pengurus harian, dan tokoh senior masing-masing partai. 

Hadir di antaranya beberapa tokoh senior Partai Golkar seperti Agung Laksono, Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, dan Luhut Binsar Panjaitan. Lalu, hadir juga Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, Asman Abnur, hingga Sekretaris Jenderal PPP Muhammad Arwani Thomafi. 

Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa didaulat memberikan sambutan pertama, disusul Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Terakhir adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement