Sabtu 04 Jun 2022 23:44 WIB

Hadir di Silatnas KIB, Projo: Soal Capres Ojo Kesusu

Projo menyatakan penentuan capres akan melibatkan partai

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Nashih Nashrullah
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Silaturahim Nasional di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Silaturahim Nasional di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, hadir langsung dalam acara Silaturahim Nasional (Silatnas) yang digelar oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

Usai acara, dia mengatakan kehadirannya hanya memenuhi undangan dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca Juga

"Pilpres 2024 kan melibatkan partai, pasti kita mengurusi partainya. Kalau soal capres oh nanti, ojo kesusu," ujar Budi di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Adapun terkait Koalisi Indonesia Bersatu, dia menilai kerja sama antara ketiga partai politik itu merupakan sesuatu yang baik. Projo pun disebutnya siap berdiskusi dengan Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

"KIB semangatnya sama dengan Projo, bahwa semangatnya dalam membangun negara yang besar ini kan tidak bisa sendirian. Harus seluruh komponen bangsa, bersatu padu, kerja sama, bergotong royong," ujar Budi.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjawab singkat alasan kehadiran Projo dalam acara Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu. 

Menurutnya, pembicaraan dengan Budi akan berada dalam bab khusus tersendiri. "Ini akan menjadi chapter sendiri, 2024, Pilpres kan serentak, pasti. Tunggu saja chapter demi chapter," ujar Airlangga.

Dalam pidatonya, Airlangga menegaskan bahwa membangun politik persatuan harus dimulai dari sekarang. Kesepahaman harus dilakukan sejak jauh hari, agar Koalisi Indonesia Bersatu dapat melangkah ke depan dengan satu irama dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia.

Pembentukan koalisi tidak bisa dilakukan dalam suasana keterpaksaan atau keterdesakan. Kebersamaan politik harus dimulai lewat silaturahim dan komunikasi yang intensif, seperti yang dilakukan Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam SIlaturahim Nasional.

"Dari berbagai pandangan dan pengalaman, kita harus satukan untuk tujuan yang sama menuju Indonesia yang maju," ujar Airlangga.

Koalisi Indonesia Bersatu juga memiliki komitmen untuk mendukung, mengawal, dan menyukseskan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kerja sama dalam pemerintahan tersebut juga dilakukan bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, dan Partai Nasdem.

"Kami menyadari, membangun bangsa tidak dapat dilakukan oleh satu golongan atau sendiri-sendiri. Membangun bangsa memerlukan sinergi, kerja sama dan kolaborasi," ujar Menteri Koordinator Perekonomian itu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement