REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kapal induk Amerika Serikat (AS) Ronald Reagan mengakhiri latihan gabungan dengan Korea Selatan di Laut Filipina pada Sabtu (4/6/2022). Latihan ini berakhir di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara mungkin bersiap untuk melakukan uji coba ledakan nuklir pertamanya sejak 2017.

Latihan gabungan tersebut berlangsung selama tiga hari yang dimulai pada Kamis (2/6/2022), di perairan internasional di lepas pantai pulau Okinawa Jepang. Ini merupakan latihan bersama pertama yang melibatkan kapal induk AS sejak November 2017. Kapal induk yang terlibat dalam latihan bersama tersebut antara lain Ronald Reagan, USS Theodore Roosevelt dan Nimitz.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan, latihan itu bertujuan untuk memperkuat interoperabilitas angkatan laut kedua negara. Pada Jumat (3/6), utusan khusus Biden untuk Korea Utara, Sung Kim, mengatakan, Washington sedang mempersiapkan semua kemungkinan terkait rencana uji coba nuklir Korea Utara. Amerika Serikat juga melakukan koordinasi yang erat dengan Korea Selatan dan Jepang, yang memantau pergerakan Korea Utara.

Kim, yang berada di Seoul untuk pertemuan trilateral Korea Selatan dan Jepang. Kim mengatakan, Washington menilai bahwa Korea Utara terus bergerak melakukan persiapan di fasilitas nuklir Punggye-ri.  

Uji coba nuklir antarbenua Korea Utara berikutnya akan menjadi yang ketujuh sejak 2006 dan yang pertama sejak September 2017, ketika Korut mengklaim telah meledakkan bom termonuklir untuk dipasang pada rudal balistik antarbenuanya. Negosiasi nuklir antara Washington dan Pyongyang telah terhenti sejak 2019, karena ketidaksepakatan dalam pertukaran pelepasan sanksi.

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal 17 kali tahun ini. Termasuk demonstrasi rudal antarbenua atau ICBM pertamanya dalam hampir lima tahun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika