Ahad 05 Jun 2022 20:10 WIB

ASDP dan Situbondo Teken MoU Pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar

Pengembangan Pelabuhan Jangkar butuh pengelolaan fasilitas dan armada yang sesuai.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Sebuah mobil pick up memasuki kapal di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) Pengelolaan Operasional Pelabuhan Penyeberangan Jangkar di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Foto: Antara/Seno
Sebuah mobil pick up memasuki kapal di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) Pengelolaan Operasional Pelabuhan Penyeberangan Jangkar di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) Pengelolaan Operasional Pelabuhan Penyeberangan Jangkar di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyambut positif rencana pengelolaan operasional Pelabuhan Penyeberangan Jangkar sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk terus berperan menjaga konektivitas jalur antarpulau.

Baca Juga

"Kami menyambut baik dan mengapresiasi rencana kerja sama ini, karena pengembangan Pelabuhan Jangkar tentu butuh pengelolaan fasilitas dan armada penyeberangan yang aman dan sesuai dengan peraturan," ujar Ira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (5/6/2022).

Ira berharap, setelah MoU ini agar dapat segera dilakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang nantinya dapat lebih memacu perkembangan Pelabuhan Jangkar. Secara cepat dan pasti, akan menjadi penunjang ekonomi signifikan dan nadi transportasi penyeberangan pilihan rakyat di Situbondo.

Bupati Situbondo Karna Suswandi mengungkapkan, dengan adanya kerja sama pengelolaan operasional Pelabuhan Jangkar ini diharapkan dapat semakin memajukan Kabupaten Sitobundo dari sektor ekonomi. Karna juga mengapresiasi atas kesempatan yang diberikan untuk dapat berkiprah dalam pengembangan dan pengelolaan Pelabuhan ini.

"Harapannya, kerja sama ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Tentu kami juga akan terus berbenah, mempersiapkan dan meningkatkan infrastruktur agar Pelabuhan Jangkar lebih siap dan memadai untuk melayani masyarakat," ujar Karna.

Pelabuhan Jangkar terletak di Desa Jangkar, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pelabuhan ini sebagai pelabuhan utama lintas penyeberangan regional (dalam Provinsi) yang memiliki beberapa tujuan ke Kabupaten Sumenep.

Pelabuhan Jangkar memiliki 1 unit dermaga ferry mooring dolphin 5 ribu GT, parkir siap muat kendaraan kapasitas sekitar 300 unit kendaraan, terminal penumpang berukuran 460 m2 yang mampu menampung sekitar 500 orang, dan kapasitas parkir pengantar/penjemput sekitar 100 unit kendaraan. Adapun lintasan eksisting yang dilayani Pelabuhan Jangkar, yakni Jangkar - Kangean 88 mil, Jangkar - Kalianget 45 mil, dan Jangkar - Raas 82 mil.

Direktur TSDP Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Junaidi yang juga mendukung adanya MoU antara ASDP dan Pemkab Situbondo. Junaidi menyebut MoU ini sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan dan Gubernur Jawa Timur berharap dapat terwujud dalam mendukung perekonomian masyarakat setempat.

"Dapat kami sampaikan bahwa telah dilakukan survei atas potensi-potensi demand yang ada, termasuk untuk lintasan ferry jarak jauh Jangkar - Lembar. Ini nantinya akan dilakukan sosialisasi massif kepada pengguna jasa," ujar Junaidi.

Junaidi menambahkan, meskipun aksesibilitas jalan di Pelabuhan Jangkar masih minim, namun telah dilakukan inisiasi perbaikan dan juga mitigasinya. Potensi pengembangan pelabuhan dan lintasan baru Pelabuhan Jangkar ini menjadi alternatif penyeberangan menuju wilayah timur Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement