Ahad 05 Jun 2022 23:31 WIB

ICMI akan Fokus Membangun Basis Desa yang Kuat

Proses transformasi itu adanya di desa.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Majelis Pengurus Pusat (MPP) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Arif Satria
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ketua Majelis Pengurus Pusat (MPP) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Arif Satria

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Arif Satria, mengatakakan ICMI harus impactful dengan memberikan dampak semaksimal dan realistis kepada masyarakat. Hal ini ditegaskannya saat halal bihalal ICMI Orwilsus Bogor dan Kahmi Bogor di Kabupaten Bogor.

“ICMI memiliki mimpi besar, selama ini anggota ICMI kerap berdiskusi yang kemudian menghasilkan buku. Tapi sayang belum dalam bentuk inspirasi dengan karya," kata Arif yang juga Rektor IPB University, Ahad (5/6).

Baca Juga

Untuk itu Arif menegaskan ICMI harus terus inspiratif dan inovatif. Ia mengatakan, proses transformasi itu adanya di desa, seperti yang dilakukan Jimmy Hantu menjadikan desa sebagai tempat mengabdi.

Apalagi dari hasil penelitian kesalahan data desa mencapai 47 persen. Untuk itu, kata dia, perlu ada pendampingan ke masyarakat. Dengan membuat learning centre adalah titik refleksi. Dan titik refleksi kemajuan bangsa adalah desa.

“Untuk itu ke depan ICMI akan membantu desa secara nasional. Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa besar kalau punya basis desa yang kuat,” tegasnya.

Arif mengatakan, perlu ada pendampingan ke masyarakat melalui learning centre yang menjadi titik refleksi. Dimana titik refleksi kemajuan bangsa adalah desa. Kemajuan Indonesia menurutnya ada pada desa pada agromaritim karena merupakan sektor yang paling stabil.

Arif khawatir jangan sampai Indonesia hanya besar agromaritim tapi tidak punya kepercayaan diri membangun itu. Agromaritim menjadi andalan. Ia berharap Bogor bisa menjadi pionir untuk desa, literasi iptek pada da’i. Dengan cara contohnya khutbah jumat tentang science misal climate change.

“Untuk itu saya minta Bogor menjadi yang pertama dalam pembentukan Desa Cendikia ini. Bayangkan orda punya satu desa learning centre, bukan karena ada logonya tapi ada karyanya. Subtansinya ada jejak kaki dari ICMI di masyarakat, Cendikiawan bukan gelar, tapi orang yang punya pengetahuan dan keberpihakan,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut Arif turut mewakafkan tanah seluas 5.000 meter untuk program Desa Cendekia kepada ICMI Orwilsus Bogor. Sementara itu Ketua ICMI orwilsus Bogor, Aceng Hidayat, mengaku sangat terbantu dengan banyak  anak-anak muda militan dalam kepengurusan ICMI Bogor kali ini. Ia mengaku sudah menyiapkan langkah taktis ICMI Orwilsus Bogor ke depan.

“Untuk progress ICMI orwilsus Bogor saat ini adalah kita tengah menyiapkan sekretariat, website, database, signage, koperasi, dan traning ke-ICMI-an,” jelas Aceng.

Sedangkan Presidium Korps Alumni HMI (Kahmi) yang diwakili Sugeng Wiyono mengaku, peran Kahmi dan ICMI sangat sinergis. Kahmi sebagai umat dan ICMI sebagai wadah implementasinya.

“ICMI  untuk pertanian itu cukup baik. Apalagi Bogor berbasis pertanian dengan IPB sebagai peran besar di bidang pertanian,” kata Sugeng.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement