REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Partai sayap kanan India Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India telah menghadapi reaksi diplomatik setelah Qatar, Kuwait, dan Iran memanggil utusan negara itu atas pernyataan menghina yang dibuat oleh dua pejabatnya tentang Nabi Muhammad. Beberapa negara Muslim lainnya mengungkapkan kemarahan dan mengkritik pernyataan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (5/6/2022), Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan telah memanggil utusan India untuk menyuarakan kekecewaan terhadap India dan penolakan total serta kecaman atas pernyataan kontroversial tersebut. Menurut pernyataan kementerian, Menteri Luar Negeri Qatar Soltan bin Saad Al Muraikhi menyerahkan sebuah catatan kepada utusan India.
Catatan itu menegaskan pernyataan menghina ini akan mengarah pada hasutan kebencian agama, dan menyinggung lebih dari dua miliar Muslim di seluruh dunia. Doha mengharapkan permintaan maaf publik dan kecaman segera atas pernyataan tersebut dari pemerintah India.
Departemen Asia Selatan Kementerian Luar Negeri Iran juga mengatakan duta besar India di Teheran dipanggil untuk mendaftarkan protes Iran atas pernyataan menghina tersebut. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Kuwait mengatakan telah memanggil duta besar India dan menyerahkan nota protes, yang menyatakan penolakan dan kecaman atas komentar yang menghina itu.
Dilansir TRT World, Senin (6/6/2022), juru bicara BJP Nupur Sharma yang telah diskors membuat pernyataan menghina Nabi dan istrinya Aisyah dalam debat TV. Pernyataan itu memicu gelombang kecaman di dalam negeri dan dari dunia Islam.
Juru bicara BJP lainnya dan kepala media partai Delhi Naveen Kumal Jindal dikeluarkan dari partai sayap kanan atas komentar yang dia buat tentang Nabi Muhammad di Twitter. Menanggapi pernyataan pejabat partai berkuasa India, Mufti Besar Oman Nupur mengatakan kekasaran yang kurang ajar dan cabul dari juru bicara resmi partai ekstremis yang berkuasa di India terhadap utusan Islam dan istrinya Aisyah adalah perang melawan setiap Muslim di dunia, timur dan barat bumi.
"Itu adalah masalah yang menyerukan semua Muslim untuk bangkit sebagai satu bangsa,” katanya.