Senin 06 Jun 2022 15:19 WIB

Korut dan Korsel Saling Balas Luncurkan Rudal

Peluncuran delapan rudal Korsel-AS berlangsung sekitar 10 menit.

Red: Teguh Firmansyah
Layar TV yang menampilkan program berita yang melaporkan tentang peluncuran rudal Korea Utara hari Minggu dengan file gambar, terlihat di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 5 Juni 2022. Korea Utara melakukan uji tembak salvo beberapa balistik jarak pendek rudal ke laut pada hari Minggu, militer Korea Selatan mengatakan, memperpanjang rentetan provokatif dalam demonstrasi senjata tahun ini yang menurut pejabat AS dan Korea Selatan dapat berujung dengan ledakan uji coba nuklir.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Layar TV yang menampilkan program berita yang melaporkan tentang peluncuran rudal Korea Utara hari Minggu dengan file gambar, terlihat di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 5 Juni 2022. Korea Utara melakukan uji tembak salvo beberapa balistik jarak pendek rudal ke laut pada hari Minggu, militer Korea Selatan mengatakan, memperpanjang rentetan provokatif dalam demonstrasi senjata tahun ini yang menurut pejabat AS dan Korea Selatan dapat berujung dengan ledakan uji coba nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan dan Amerika Serikat pada Senin (6/6/2022) menembakkan delapan rudal darat-ke-darat di lepas pantai timur Korsel. Tembakan ini dilontarkan setelah Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal balistik jarak pendek pada Ahad (5/6).

Kantor berita Yonhap yang mengutip militer Korsel melaporkan peluncuran delapan rudal itu berlangsung sekitar 10 menit mulai pukul 04.45 waktu setempat (02.45 WIB) sebagai tanggapan atas delapan rudal yang ditembakkan oleh Korut pada Ahad.

Baca Juga

"Peluncuran itu merupakan unjuk kemampuan dan kesiapan untuk melakukan serangan presisi terhadap sumber peluncuran rudal atau pusat komando dan dukungan Korut," demikian menurut laporan Yonhap.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel membenarkan bahwa delapan rudal taktis angkatan darat (ATACMS) telah ditembakkan. Komando Indo-Pasifik AS mengatakan delapan rudal itu terdiri satu rudal dari angkatan darat AS dan tujuh rudal dari Korsel.

"Aliansi Korsel-AS tetap berkomitmen untuk perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea dan di seluruh Indo-Pasifik. Komitmen AS untuk membela Korsel tetap kuat," kata komando AS itu dalam sebuah pernyataan.

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol telah berjanji untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap Korut. Pada pertemuan tingkat tinggi pada Mei di Seoul, Yoon juga sepakat dengan Presiden AS Joe Biden untuk meningkatkan latihan militer bersama dan meningkatkan postur pertahanan gabungan Korsel-AS.

Rudal balistik jarak pendek Korut, yang ditembakkan ke arah laut di lepas pantai timurnya pada Ahad (5/6), mungkin merupakan uji coba tunggal terbesarnya dan dilakukan sehari setelah Korsel dan AS menyelesaikan latihan militer bersama.

Latihan militer itu untuk pertama kalinya melibatkan kapal induk AS sejak lebih dari empat tahun lalu. Jepang dan AS juga melakukan latihan militer bersama pada Ahad sebagai tanggapan atas uji coba rudal terbaru Korut.

Korut menyebut latihan militer bersama AS-Korsel sebelumnya sebagai contoh dari "kebijakan bermusuhan" Washington yang terus diterapkan terhadap Pyongyang meskipun AS berbicara tentang diplomasi. Pada 2022, Korut telah melakukan serangkaian peluncuran rudal, mulai dari uji coba rudal hipersonik hingga rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun.

Mengutip seorang sumber yang tidak disebutkan namanya, Yonhap mengatakan bahwa rentetan rudal Korut pada Ahad diluncurkan dari empat lokasi, termasuk dari daerah Sunan di ibu kota Pyongyang.

Korut melanjutkan kebiasaan untuk tidak melaporkan peluncuran rudal di media pemerintah, yang menurut beberapa analis dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa mereka melakukannya sebagai bagian dari latihan militer rutin.

Pejabat AS dan Korsel baru-baru ini juga memperingatkan bahwa Korut tampaknya siap untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir pertama kali sejak 2017. Pada Mei 2022, Korut menembakkan tiga rudal, termasuk satu yang dianggap sebagai rudal antarbenua terbesarnya, Hwasong-17, setelah Biden mengakhiri rangkaian kunjungan ke Asia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement