Senin 06 Jun 2022 18:06 WIB

PM Singapura Tunjuk Penerus

PM Singapura tunjuk Menkeu, Lawrence Wong sebagai Wakil Perdana Menteri

Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menunjuk Menteri Keuangan Lawrence Wong sebagai wakil perdana menteri
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menunjuk Menteri Keuangan Lawrence Wong sebagai wakil perdana menteri

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menunjuk Menteri Keuangan Lawrence Wong sebagai wakil perdana menteri pada Senin (6/6/2022). Penetapan ini akan efektif pekan depan dan membuka jalan baginya untuk menjadi pemimpin Singapura berikutnya.

"Kepemimpinan generasi berikutnya mulai terbentuk. Saya meminta semua orang untuk memberikan dukungan penuh Anda untuk transisi penting ini, untuk mengarahkan Singapura keluar dari pandemi dengan aman dan menuju masa depan yang lebih cerah," kata Lee dalam sebuah posting Facebook.

Pengumuman baru Lee ini termasuk pemindahan beberapa pemegang jabatan politik lainnya ke kementerian yang berbeda. Wong yang mengepalai gugus tugas Covid Singapura akan melanjutkan perannya sebagai menteri keuangan saat menjabat sebagai wakil perdana menteri. Dia akan menggantikan Lee sebagai pemimpin jika perdana menteri itu sedang tidak bisa bertugas.

Wong dipilih pada April sebagai pemimpin People's Action Party's (PAP) yang disebut tim generasi keempat tetapi kerangka waktu untuk perubahan kekuasaan di partai yang berkuasa masih belum jelas. Sebelumya Lee mengatakan, Wong akan menggantikannya baik sebelum atau setelah pemilihan umum berikutnya yang dijadwalkan pada 2025.

Singapura telah diperintah oleh PAP sejak kemerdekaannya pada 1965 dan suksesi kepemimpinan biasanya merupakan urusan yang direncanakan dengan hati-hati. Analis politik di Nanyang Technological University Felix Tan mengatakan, penunjukan Wong akan memastikan transisi yang lebih mulus ke posisi puncak yang sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

"Ini akan memberinya kelonggaran untuk membiasakan diri dalam peran, memberinya kesempatan untuk membentuk kabinet baru atau setidaknya terlibat dalam proses pengambilan keputusan pembentukan kabinet baru," kata Felix.

"Saya tidak berpikir PM Lee akan mundur dalam waktu dekat. Mungkin kita akan melihat kerangka waktu satu atau dua tahun, yang akan membawa kita lebih dekat ke pemilihan umum berikutnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement