Senin 06 Jun 2022 20:14 WIB

Lima Geosite Geopark Meratus Jadi Prioritas Pariwisata Kalsel

Dari 74 geosite Geopark Meratus, ada lima yang dijadikan prioritas pariwisata.

Wisatawan menikmati pemandangan di goa Liang Tapah di Desa Geragata, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Ahad (27/12/2020). Goa Liang Tapah merupakan salah satu wisata alam yang termasuk geosite di wilayah Geopark Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan yang ramai dikunjungi wisatawan saat hari libur.
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Wisatawan menikmati pemandangan di goa Liang Tapah di Desa Geragata, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Ahad (27/12/2020). Goa Liang Tapah merupakan salah satu wisata alam yang termasuk geosite di wilayah Geopark Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan yang ramai dikunjungi wisatawan saat hari libur.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin menyebut, di Geopark Meratus ada 74 geosite. Dari jumlah tersebut, ada lima yang saat ini menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan.

"Kelima geosite tersebut sudah dilakukan pengembangan untuk pariwisata," ujar Syarifuddin, di Banjarmasin, Senin (6/6/2022).

Baca Juga

Lima geosite Geopark Meratus tersebut adalah Tahura Sultan Adam di Kabupaten Banjar dan Pendulangan Intan di Banjarbaru. Selain itu, ada Tanjung Dewa di Kabupaten Tanah Laut, Batu Besar di Kabupaten Tanah Bumbu, dan Pantai Sekoyang di Kabupaten Kotabaru.

"Apabila lima geosite ini sudah mendapatkan pengakuan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG), yang lain akan dibangun secara bertahap," ujarnya.

Bukan hanya pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan di lima geosite tersebut. Menurut Syarifuddin, pihaknya sudah memulai pelatihan terkait kepariwisataan untuk masyarakat di sekitar ekosistem Geopark Meratus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement