REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Menjelang hari raya Idul Adha 1443, Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnunia berharap hewan kurban masyarakat bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Untuk itu, penyebaran hewan terinfeksi PMK dari empat daerah di Lampung menjadi perhatian serius Pemprov Lampung.
“Jadi kita harus memastikan juga hewan kurban ini sehat karena akan dikonsumsi oleh masyarakat," kata Wagub Lampung Chusnunia di Bandar Lampung, Senin (6/6/2022).
Ia mengatakan, saat ini terdapat hewan ternak terinfeksi PMK di empat kabupaten dalam Provinsi Lampung yakni Kabupaten Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Lampung Timur. Kepada pemerintah setempat, untuk fokus mengupayakan penyebaran PMK tidak meluas ke daerah lain terutama menjelang Idul Adha.
Menurut dia, semua pihak harus memastikan kesehatan hewan ternak di masyarakat terutama untuk dikurbankan pada hari Idul Adha mendatang, karena akan dikonsumsi masyarakat. “Kita harus memastikan kesehatan ternak,” katanya.
Empat daerah tersebut, kata dia, terus mengupayakan agar persebaran PMK tidak meluas dengan melakukan kanalisasi hewan ternak, dan memastikan tidak menyebarkan atau mengirimkan ke daerah lain.
Saat ini, Chusnunia mengatakan, pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan) sedang mengupayakan program vaksinasi PMK bagi hewan ternak yang sehat. Pengiriman vaksin akan dilakukan pada pekan depan, setelah berkomunikasi dengan Kementrian Pertanian. Vaksin untuk hewan ternak yang sehat ini berasal dari luar negeri, sedangkan vaksin dalam negeri masih dalam proses.
Di empat kabupaten tersebut, terdapat 24 sapi di Lampung terinfeksi PMK, dua sapi mati. Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Lampung Anwar Bahri, berupaya mengantisipasi penyebaran hewan ternak terinfeksi PMK tidak meluas dengan berkoordinasi dengan Kementan.
Hingga 31 Mei 2022, dia mengatakan, terdapat 113 ekor sapi suspect PMK dan 24 sapi terkonfirmasi positif PMK di Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Lampung Timur. Dari jumlah itu, kata dia, terdapat dua sapi mati di Tulangbawang Barat dan Lampung Timur.
Petugas Dinas Peternakan Kesehatan Hewan Lampung tetap memantau perkembangan kesehatan hewan ternak milik masyarakat. Bila terdapat hewan ternak sakit langsung dilakukan tindakan, dan menurunkan tim kesehatan hewan.
Selain itu, petugas juga melakukan upaya pengendalian dengan membatasi lalu lintas hewan ternak terutama dari empat daerah tersebut. Hal tersebut dilakukan agar penyebaran PMK tidak meluas ke daerah lainnya.