REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak hadits yang meriwayatkan tentang bagaimana kedudukan dan pentingnya sholat. Diantaranya bahwa sholat menjadi amal yang pertama kali dihisab sekaligus penentu bagi amal-amal lainnya apakah diterima atau ditolak Allah SWT.
Pendakwah yang juga pengisi materi dialog dzuhur Masjid Istiqlal Jakarta, KH. Sholahuddin Hamid mengatakan ibadah sholat merupakan titipan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman agar jangan sampai ditinggalkan. Karenanya, ia mengatakan saking pentingnya sholat, Imam Ghazali memberikan bab tersendiri dalam kitab Mukasyafatul Qulub membahas tentang khusyuk dalam sholat.
Kiai Sholahuddin mengatakan khusyuk dalam sholat berarti tunduk atau hadirnya hati di dalam sholat. Sebagaimana menukil keterangan Imam al Gjazali, kiai Sholahuddin mengatakan orang yang hadir hatinya ketika sholat maka akan mempengaruhi panca indra.
"Seluruh bagian tubuh kita akan terpengaruh dengan kehadiran hati kita di dalam sholat. Maka orang yang hadir hatinya di dalam sholat sudah dapat dipastikan, sholatnya pasti akan mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar. Karena hatinya hadir. Dia mengingat Allah, dia takut kepada Allah. Maka dia akan taat pada segala perintahNya dan menjauhkan diri dari segala laranganNya," kata kiai Sholahuddin dalam kajian dialog dzuhur kitab Mukasyafatul Qulub di Masjid Istiqlal pada Senin (6/6).
Lebih lanjut kiai Sholahuddin menjelaskan dalam kitab Mukasyafatul Qulub, Imam Ghazali mengatakan bahwa para ulama berselisih pendapat tentang khusyuk apakah merupakan kewajiban atau rukun sholat, atau khusyuk itu merupakan keutamaan sholat. Dalam kitabnya itu, Imam Ghazali menjelaskan tentang sebagian pandangan ulama yang berpendapat bahwa khusyuk itu adalah wajib dalam sholat. Namun sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa khusyuk itu adalah bagian dari fadhilah sholat seorang Muslim. Apabila seseorang belum khusyuk dalam sholatnya berarti belum mencapai kesempurnaan dalam sholatnya.
Lalu bagaimana caranya bisa khusyuk dalam sholat? Imam Ghazali mengatakan bahwa khusyuk itu adalah perbuatan hati seperti takut dan ngeri, khusyuk juga tidak toleh-toleh ketika sholat. Maka kiai Sholahuddin menjelaskan agar mencapai kekhuysukan dimulai dengan memperbaiki wudhu dan menyegerakan berwudhu ketika telah memasuki waktu sholat. Setelahnya menghadirkan hati, atau tidak lalai ketika sholat. Merasakan kedekatan dengan Allah SWT dan keagunganNya.