REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia dan berbagai negara hampir berakhir. Hal ini sejalan dengan itu, bisnis mulai bergerak sehingga dunia kembali normal.
“Musim dingin segera berlalu, dan musim semi segera tiba. Semua orang akan kembali berbisnis, kembali bekerja, sehingga kami berharap dunia dapat segera kembali normal,” ujar Sekretaris Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Jony Oktavian Haryanto saat webinar International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE), Senin (6/6/2022).
Adapun kegiatan ini telah diselenggarakan enam kali oleh Fakultas Bisnis, President University (PresUniv) sejak 2017. Lebih seratus peserta berpartisipasi dalam ajang ini. Selain dari Indonesia, mereka datang dari Amerika Serikat, Belanda, Hungaria, Belgia, China, India, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Sementara itu Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menambahkan pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya tren perubahan perilaku konsumen.
“Banyak konsumen lebih memperhatikan asal produk, kemasan, keamanan makanan, lebih menyukai home delivery, dan makanan yang meningkatkan imunitas. Mereka mengurangi jajanan pinggir jalan,” ucapnya.
Adhi menyebut berkembangnya tren baru, yakni plant-based food atau makanan yang berasal dari sumber-sumber nabati.
"Kelas menengah ke atas cenderung memilih makanan lebih sehat dan kebanyakan untuk diet. Ini menjadi kesempatan bagi pelaku bisnis makanan dan minuman untuk melakukan inovasi," kata dia.
Adapun isu lain yang dibahas dalam konferensi internasional kali ini terkait dampak pandemi terhadap wanita dan entrepreneurship. Direktur Women’s Entrepreneurship Research Alliance dan pakar manajemen dari Deakin University, Australia Dr. Andrea North-Samardzic, memaparkan hasil risetnya.
Menurutnya pandemi lebih berdampak kepada perempuan ketimbang laki-laki. “Namun, ini justru membuat wanita memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan melatih ketahanan asalkan mereka mampu melihat hal itu sebagai tantangan dan peluang,” tegas dia.
Direktur Center for Entrepreneurship and Economic Education di Hawaii Pacific University, Amerika Serikat (AS), Gerard H. Dericks memberikan beberapa tips untuk menjadi pengusaha yang sukses. “Cobalah menemukan hal yang dapat kita nikmati saat kita melakukannya. Lalu, lakukan usaha lebih yang lebih keras,” kata dia.
Bagi para profesional yang ingin merintis karir sebagai pengusaha, Dericks menyarankan, fokus pada satu bisnis lebih dahulu dalam suatu waktu. “Berhentilah bekerja sebagai profesional jika pendapatan dari wirausahanya sudah tiga kali lipat dari gajinya sebagai karyawan,” tegas Dericks.