Selasa 07 Jun 2022 10:40 WIB

Ketegangan Diplomatik China-Kanada Kembali Meningkat

Kanada-China saling tuduh gunakan pesawat militer terbang di Korut untuk provokasi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Pesawat militer China (ilustrasi). Ketegangan diplomatik antara China dan Kanada kembali meningkat. Keduanya saling menuduh menggunakan pesawat militer mereka terbang di dekat Korea Utara untuk melakukan provokasi.
Foto: AP/Ng Han Guan
Pesawat militer China (ilustrasi). Ketegangan diplomatik antara China dan Kanada kembali meningkat. Keduanya saling menuduh menggunakan pesawat militer mereka terbang di dekat Korea Utara untuk melakukan provokasi.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Ketegangan diplomatik antara China dan Kanada kembali meningkat. Keduanya saling menuduh menggunakan pesawat militer mereka terbang di dekat Korea Utara untuk melakukan provokasi.

Sebelumnya, Senin (6/6), Kementerian Luar Negeri China memperingatkan Kanada tentang konsekuensi dari setiap provokasi. Hal ini diungkapkan setelah militer Kanada pekan lalu menuduh pesawat tempur China mengganggu pesawat patroli yang memantau kepatuhan Korea Utara dengan sanksi.  

Baca Juga

"Dewan Keamanan PBB tidak pernah mengizinkan negara mana pun untuk melakukan pengawasan militer di laut dan wilayah udara negara lain atas nama penegakan sanksi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian.

Menjawab tudingan China, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, Kanada berpartisipasi dalam misi PBB. Dia justru berbalik menuding China telah melakukan tindakan provokatif secara tidak bertanggung jawab.

"China tidak bertanggung jawab dan provokatif, serta menempatkan orang dalam risiko, sementara pada saat yang sama tidak menghormati keputusan PBB untuk menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara," kata Trudeau.  

Pekan lalu Trudeau menyebut, tindakan China terhadap pesawat tempur Kanada "sangat meresahkan". Militer Kanada mengatakan, pesawat China terkadang memaksa pesawat Kanada untuk mengalihkan jalur penerbangan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Wu Qian, mengatakan, militer China mengambil langkah-langkah yang wajar untuk menangani tindakan Kanada dan telah membuat "pernyataan serius" melalui saluran diplomatik.  Kementerian Pertahanan China mengatakan, jet militer Kanada telah meningkatkan pengintaian dan provokasi terhadap China dengan dalih menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Meningkatnya ketegangan antara Kanada dan China mengikuti keputusan Ottawa bulan lalu untuk melarang penggunaan peralatan 5G dari Huawei Technologies Co, karena masalah keamanan nasional. Keputusan itu telah ditunda setelah Kanada menahan eksekutif Huawei Meng Wanzhou pada 2018 atas nama Amerika Serikat.

Termasuk penangkapan dua orang Kanada oleh Beijing atas tuduhan mata-mata. Kebuntuan itu berakhir, ketika ketiganya dibebaskan pada September setelah jaksa Amerika Serikat mencapai kesepakatan dengan Meng.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement