Rabu 08 Jun 2022 06:15 WIB

Jenis Obat Diabetes Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Jenis obat diabetes ini juga sudah mendapat persetujuan dari FDA.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Sebuah obat yang disetujui untuk mengobati diabetes tipe 2 sangat efektif dalam mengurangi obesitas, menurut studi terbaru.
Foto: www.freepik.com.
Sebuah obat yang disetujui untuk mengobati diabetes tipe 2 sangat efektif dalam mengurangi obesitas, menurut studi terbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah obat yang disetujui untuk mengobati diabetes tipe 2 sangat efektif dalam mengurangi obesitas, menurut studi terbaru. Obat yang disebut tirzepatide, bekerja pada dua hormon alami yang membantu mengontrol gula darah dan terlibat dalam pengiriman sinyal kenyang dari usus ke otak.

Para peneliti memperhatikan, orang yang menggunakan obat untuk diabetes mereka kehilangan berat badan. Uji coba ini berfokus pada orang yang memiliki obesitas tanpa diabetes dan menemukan penurunan berat badan yang lebih drastis.

Baca Juga

Uji coba tirzepatide yang disebut SURMOUNT-1, melibatkan lebih dari 2.500 sukarelawan yang memenuhi definisi medis obesitas, memiliki indeks massa tubuh 30 atau lebih, atau memiliki BMI sedikit lebih rendah tetapi setidaknya satu masalah kesehatan terkait berat badan.

Rata-rata BMI peserta 38,70 persen berkulit putih dan hampir sama banyaknya dengan perempuan. Hampir semua orang yang menggunakan obat melihat peningkatan gula darah, tekanan darah, dan kadar lipid. Uji coba dimulai pada Desember 2019 dan selesai meskipun pandemi Covid-19.

Dr Ania Jastreboff, spesialis pengobatan obesitas di Yale Medicine yang membantu memimpin percobaan mengatakan, pasiennya merespons tirzepatide dengan berbagai cara sama seperti obat lain, termasuk beberapa yang tidak mendapat manfaat sama sekali. Sembilan dari 10 kehilangan berat badan, dan pada dosis tertinggi yakni 15 mg mereka kehilangan rata-rata 52 pon masing-masing.

"Obat-obatan seperti tirzepatide memungkinkan kami benar-benar merawat pasien seperti yang kami butuhkan untuk merawat mereka. Obat itu secara efektif mengatur ulang biologis tubuh dalam mengembalikan berat badan mereka," kata Jastreboff. 

Dr Robert Gabbay, kepala petugas ilmiah dan medis untuk American Diabetes Association mengatakan bahwa capaian ini sangatlah luar biasa. "Tidak ada yang memberikan penurunan berat badan seperti itu kecuali operasi," kata dia seperti dilansir dari USA Today, Selasa (7/6/2022).

Pengobatan obesitas lain yang disetujui tahun lalu yang disebut semaglutide, dari Novo Nordisk, memberikan rata-rata penurunan berat badan hingga sekitar 15 persen. Obat diet generasi sebelumnya hanya kehilangan sekitar 5 persen dari berat badan.

"Bagi sebagian besar peserta uji coba, efek samping dari tirzepatide tidak serius," kata Jeff Emmick, wakil presiden pengembangan produk untuk divisi diabetes Lilly, yang membuat obat itu.

Sekitar 15 persen peserta yang menerima obat, keluar dari uji coba setelah 72 pekan karena efek samping gastrointestinal. Lalu, 26 persen peserta uji yang menerima plasebo, keluar. Emmick menduga, mereka mungkin frustrasi karena kurangnya penurunan berat badan.

Pada 13 Mei, Food and Drug Administration (FDA) menyetujui tirzepatide, dengan nama dagang Mounjaro, untuk pengobatan diabetes tipe 2. Tirzepatide tidak tersedia sebagai obat penurun berat badan, tetapi Lilly berharap memiliki jadwal terbaru dari FDA tahun ini.

Sebelum menyetujui obat penurun berat badan, badan pengawas mungkin ingin Lilly menyelesaikan penelitian lain yang sedang dilakukan untuk memeriksa tirzepatide pada orang dengan obesitas. Penurunan berat badan 15 persen hingga lebih dari 20 persen berpotensi mengubah cara dokter mengobati diabetes, kata Gabbay, dari berfokus pada pengurangan gula darah menjadi mencapai remisi total.

Sebuah studi sebelumnya tentang tirzepatide pada diabetes menunjukkan bahwa setengah dari peserta yang berada di awal perjalanan diabetes mereka mengalami remisi saat menggunakan obat tersebut.

"Itu mengubah cara kita berpikir tentang terapi penderita diabetes tipe 2," kata Gabbay.

Hal yang tidak diketahui, kata Gabbay, adalah apakah remisi yang dicapai dengan cara ini akan mengurangi komplikasi khas diabetes, yang dapat mencakup penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf dan ginjal, serta amputasi anggota tubuh. 

Juga tidak jelas apakah tirzepatide akan memberikan manfaat kardiovaskular seperti yang diberikan semaglutide, kata David Rind, seorang dokter perawatan primer dan kepala petugas medis untuk Institute for Clinical and Economic Review yang berbasis di Boston.

Akan sangat membantu, kata Rind, untuk menjalankan uji coba langsung antara kedua obat tersebut untuk melihat apakah ada perbedaan dalam manfaat kesehatannya.

"Pertanyaannya, apakah tirzepatide selangkah lebih baik daripada semua obat (penurun berat badan lainnya) itu? Pasti ada alasan untuk berpikir itu mungkin, tapi saya rasa itu belum terbukti," kata Rind. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement