Selasa 07 Jun 2022 14:51 WIB

In Picture: Ekspor Durian Montong dari Sulteng Terhambat Sertifikat Kesehatan

Sertifikat kesehatan ini diterbitkan oleh Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah..

Rep: Basri Marzuki/ Red: Yogi Ardhi

Pedagang berjualan durian montong di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/6/2022). Durian montong yang berasal dari Kabupaten Parigi Moutong itu sebagian besarnya dijual di pasar lokal dan regional, sementara untuk pasar ekspor, pedagang masih menemui kendala soal sertifikat kesehatan yang diterbitkan melalui Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD). (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

Pedagang durian montong menunggu pembeli di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/6/2022). Durian montong yang berasal dari Kabupaten Parigi Moutong itu sebagian besarnya dijual di pasar lokal dan regional, sementara untuk pasar ekspor, pedagang masih menemui kendala soal sertifikat kesehatan yang diterbitkan melalui Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD). (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

Pedagang durian montong menunggu pembeli di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/6/2022). Durian montong yang berasal dari Kabupaten Parigi Moutong itu sebagian besarnya dijual di pasar lokal dan regional, sementara untuk pasar ekspor, pedagang masih menemui kendala soal sertifikat kesehatan yang diterbitkan melalui Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD). (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Pedagang durian montong menunggu pembeli di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/6/2022). Durian montong yang berasal dari Kabupaten Parigi Moutong itu sebagian besarnya dijual di pasar lokal dan regional, sementara untuk pasar ekspor, pedagang masih menemui kendala soal sertifikat kesehatan yang diterbitkan melalui Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD). 

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement