Selasa 07 Jun 2022 16:15 WIB

China Tuding Pesawat Militer Kanada Langgar Wilayah Udaranya

China menuding pesawat militer Kanada telah melanggar wilayah udaranya

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
China menuding pesawat militer Kanada telah melanggar wilayah udaranya saat menjalankan misi pemantauan kepatuhan Korea Utara (Korut) terhadap sanksi PBB.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
China menuding pesawat militer Kanada telah melanggar wilayah udaranya saat menjalankan misi pemantauan kepatuhan Korea Utara (Korut) terhadap sanksi PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – China menuding pesawat militer Kanada telah melanggar wilayah udaranya saat menjalankan misi pemantauan kepatuhan Korea Utara (Korut) terhadap sanksi PBB. Beijing bakal meminta pertanggungjawaban Ottawa atas provokasi lebih lanjut.

"China mendesak Kanada untuk melihat tingkat keparahan insiden ini dan menahan diri untuk tidak mengambil tindakan petualang atau provokatif. Jika tidak, semua konsekuensi serius akan ditanggung oleh pihak Kanada,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Zhao Lijian, Senin (6/6), dikutip laman resmi Kemenlu China.

Pelanggaran yang dimaksud China adalah penerbangan patroli militer Kanada untuk memantau apakah Korut menghindari atau tak mematuhi sanksi PBB pekan lalu. Kanada mengklaim, saat misi itu berlangsung, jet tempur China melecehkan pesawat patrolinya. Terkait hal itu, Zhao mengatakan, China mengambil tindakan yang sah dan tegas” sebagai tanggapan atas manuver tak profesional yang membahayakan para personel Beijing di garis depan.

“Resolusi Dewan Keamanan PBB tidak pernah mengamanatkan negara mana pun untuk mengerahkan pasukan serta melakukan operasi pengawasan di wilayah yurisdiksi udara dan laut negara lain untuk tujuan mengidentifikasi kegiatan penghindaran sanksi. China dengan tegas menolak semua tindakan yang membahayakan kedaulatan dan keamanan nasional China atas nama implementasi resolusi,” ucap Zhao.

Beijing juga mempertegas penentangannya terhadap pengintaian jarak dekat melalui komunikasi diplomatik dengan Kanada. "Kanada harus menghormati fakta objektif, berhenti menyebarkan disinformasi dan memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang situasinya. Ia juga harus mengadopsi kebijakan China yang bijaksana dan praktis serta bekerja menuju pemulihan dan perkembangan normal hubungan China-Kanada dengan tindakan nyata,” kata Zhao.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau justru menuding China yang melakukan aksi provokatif terhadap pesawat patroli mereka yang tengah memantau kepatuhan Korut.

“Tindakan China tidak bertanggung jawab dan provokatif, dan kami akan terus menyatakan dengan tegas bahwa tindakan itu membahayakan orang, sementara pada saat yang sama tidak menghormati keputusan PBB,” ucap Trudeau pada Senin, dikutip laman RT.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement