Selasa 07 Jun 2022 16:17 WIB

Masyarakat Diminta Tetap Waspada, Dinkes: Kasus Aktif Masih Ada

Per 7 Juni 2022, terdapat satu kasus aktif Covid-19 yang menjalani isoman

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah masyarakat melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Senin (16/5/2022). Antusias masyarakat untuk vaksinasi disebut tetap tinggi setelah Lebaran.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah masyarakat melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Senin (16/5/2022). Antusias masyarakat untuk vaksinasi disebut tetap tinggi setelah Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kota Tasikmalaya dapat menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1 untuk periode 7 Juni hingga 4 Juli 2022. Status PPKM Level 1 yang diterapkan untuk seluruh daerah di Jawa dan Bali itu menunjukkan bahwa kasus Covid-19 sudah terkendali.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, kasus Covid-19 di daerah memang sudah terkendali dari momen-momen sebelumnya. Namun, pihaknya masih tetap menemukan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19. "Di lapangan, kami ada kasus aktif setelah beberapa pekan kosong. Artinya, kasus Covid-19 masih tetap ada, meski saat ini jauh lebih terkendali," kata dia, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data per 7 Juni 2022, terdapat satu kasus aktif Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Satu orang itu menjalani isolasi mandiri lantaran tak bergejala.

Asep menambahkan, penambahan kasus secara nasional juga masih berada di angka ratusan. Bahkan, kasus kematian akibat Covid-19 masih juga terjadi.

Masih adanya kasus aktif dan kasus kematian itu menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Karena itu, Asep minta masyarakat di Kota Tasikmalaya tak serta merta melupakan penerapan protokol kesehatan (prokes).

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mengenakan masker, terlebih saat berada di dalam ruangan. Apabila sedang sakit, masyarakat disarankan tetap berada di dalam rumah."Meski sudah sangat landai, kasus tetap ada. Yang bermasalah itu biasanya adalah lansia dan yang memiliki komorbid," kata dia.

Asep menambahkan, pihaknya juga akan tetap melakukan vaksinasi Covid-19. Berdasarkan data per Selasa, cakupan vaksinasi di Kota Tasikmalaya telah mencapai 102,34 persen untuk dosis pertama, 81,35 persen untuk dosis kedua, dan 33,86 persen untuk dosis ketiga atau booster. "Vaksinasi kami terus lakukan, termasuk di ruang publik. Vaksinasi di puskesmas juga terus berjalan. Upaya tracing dan testing juga terus dilakukan," ujar dia.

Untuk kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan 100 persen PTM. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, mengatakan, pihaknya telah memberi izin sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas kelas 100 persen. Kebijakan itu telah dilakukan sejak beberapa pekan ke belakang.

Kendati demikian, para siswa dan guru tetap diharuskan menerapkan prokes, seperti pakai masker dan mencuci tangan."Untuk kantin sekolah juga sudah boleh dibuka. Hanya saja, kami hanya memperbolehkan makanan yang sehat yang dijual di lingkungan sekolah," kata dia.

Menurut Ely, sejauh ini tak ada kasus Covid-19 yang ditemukan di lingkungan sekolah. Pihaknya juga akan terus mengawasi agar lingkungan sekolah tetap aman dari penyebaran Covid-19.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement