Curah Hujan Masih Tinggi, Warga Desa Wirogomo Diimbau Waspada Longsor Susulan
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Warga Dusun Wirogomo Krajan, Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, kabupaten Semarang menggelar selamatan dan doa bersama memohon perlindungan Allah SWT dan dihindarkan dari bencana alam, dengan latar belakang lereng perbukitan Gunungkelir yang longsor di beberapa titik, Selasa (7/6). | Foto: Republika/Bowo Pribadi
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dikepung longsor di tujuh titik, warga Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya longsor susulan.
Terutama jika di wilayah desa yang berada di lereng perbukitan Gunungkelir tersebut turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Kami mengimbau kepada warga Desa Wirogomo untuk meningkatkan kewaspadaan, karena curah hujan akhir-akhir ini masih cukup tinggi,” ungkap Kapolsek Banyubiru, Iptu Subhan, yang dikonfirmasi di sela pengecekan lokasi rawan bencana di wilayah Desa Wirogomo, Selasa (7/6/2022).
Menurut Subhan, saat terjadi hujan lebat pada Senin (6/6) kemarin terpantau ada tujuh titik longsor di sejumlah dusun yang ada di wilayah Desa Wirogomo. Ini berdasarkan laporan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Wirogomo.
Meski peristiwa kemarin tidak sampai mengakibatkan korban jiwa maupun kerugian materiil, longsor di sejumlah tempat di desa ini telah mengakibatkan beberapa fasilitas umum (fasum) warga terdampak.
Seperti akses jalan penghubung antar desa yang tertutup material longsor serta sendang yang menjadi salah satu sumber air bersih bagi warga di lingkungan Dusun Kendal Ngisor.
Kendati begitu, warga yang ada di Desa Wirogomo diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan lebat turun di wilayah desa mereka. “Hal ini untuk mengantisipasi longsor yang masih mengancam," katanya.
Subhan juga menjelaskan, dari ketujuh titik tersebut, lokasi yang cukup parah adalah longsor di lingkungan Dusun Krajan Kidul serta dusun Kendal Ngisor yang lokasinya di dekat SMPN 3 Banyubiru.
Selain itu longsor yang menutup akses jalan penghubung Desa Wirogomo dengan Dusun Pagergedog, Desa Sepakung yang upaya pembersihan materialnya harus mengerahkan dua unit alat pendorong tanah.
“Alhamdulillah, berkat dukungan warga dan semua pihak, termasuk BPBD kabupaten Semarang, akses jalan tersebut sudah terbuka kembali setelah sore kemarin tertutup oleh material longsor,” katanya.
Kepada warga yang rumahnya berada di dekat tebing maupun lereng perbukitan, jika terjadi hujan intensitas untuk sementara agar mengungsi di rumah saudara atau kerabat yang jauh dari lereng perbukitan.
Hal ini untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa, jika bencana tanah longsor terjadi. “Namun yang kami harapkan tentu jangan sampai terjadi longsor kembali di desa Wirogomo, yang lokasinya memang cukup rawan ini," kata Subhan.
Sementara itu, puluhan warga Dusun Krajan, menggelar doa bersama di sela Kegiatan membersihkan material longsor yang menutup sebagian badan jalan di lingkungan mereka.
Doa bersama yang dipimpin oleh mbah Sofyan, tokoh agama setempat dan juga dihadiri oleh Kapolsek Banyubiru, Iptu Subhan ini dimaksudkan untuk memohon perlindungan dari Allah SWT agar warga Desa Wirogomo dijauhkan dari bencana.
“Ini merupakan ikhtiar kami dan warga untuk memohon kepada Allah SWT agar senantiasa dilindungi dari berbagai marabahaya, termasuk tanah longsor,” ungkap Sofyan.