Selasa 07 Jun 2022 18:45 WIB

Investasi di Jabar Mulai Bangkit, Tapi Upah dan Perizinan Masih Jadi Kendala

Investasi yang bagus menghasilkan lapangan pekerjaan yang akan mudah didapat

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana pada acara halal bihalal Apindo Jabar di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin malam (6/6).
Foto: istimewa
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana pada acara halal bihalal Apindo Jabar di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin malam (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Saat ini Jawa Barat menjadi salah satu daerah pilihan investasi favorit di Indonesia. Namun, masalah upah dan  perizinan hingga saat ini masih menjadi kendala saat berinvestasi di Jawa Barat. 

"Memang ada daerah dengan upah tinggi, tapi banyak pilihan daerah di Jawa Barat yang upahnya juga lebih kompetitif, " ujar Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik pada acara Halal Bihalal di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (6/6/2022). 

Baca Juga

Menurut Ning, selama ini investasi di Jabar mulai bangkit. Hal itu bisa dilihat dengan tingginya angka realisasi investasi di Jawa Barat pada 2020 dan 2021. Saat ini, pembangunan dari realisasi investasi di Jabar mulai berjalan. 

Ning pun menekankan, Jawa Barat memiliki daerah sangat luas. Investasi tak hanya fokus di Jabar bagian barat, tetapi juga bisa pantura, Jabar selatan, dan lainnya. 

"Kami Apindo selalu mengundang calon investor baik dari Taiwan atau Amerika. Soal investasi dimana, nanti mereka akan tertarik menentukan wilayah sendiri. Misalnya kenapa pilih di Cirebon, mereka punya alasan sendiri, seperti ini infrastruktur atau lainnya, " paparnya.

Apindo, kata dia, terus mendorong kolaborasi dengan semua pihak. Halal bihalal kali ini pun, diharapkan bisa meningkatkan pemahaman kolaborasi agar tercipta ekonomi lebih baik. Termasuk kolaborasi dengan kepolisian untuk mengamankan investasi di Jabar. "Saya harap, dukungan dari Polda bisa menjadi stimulus bagi investasi di Jabar," katanya.

Sementara menurut Wakil Ketua Bidang Industri Apindo Jabar Pieter Wijaya, salah satu yang menjadi perhatian pengusaha adalah soal perizinan. Kendati sudah banyak perizinan satu pintu, namun masih cukup banyak tingkatan pemerintahan yang harus dilewati."Memang masih perlu dikembangkan lagi, misalnya karena perizinan yang masih banyak. Kalau dipangkas atau disederhanakan akan lebih lagi," katanya. 

Sementara itu Kepolisian Daerah (Polda) Jabar, mengancam bakal menindak oknum yang menghambat investasi di Jawa Barat. Pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan para pengusaha agar memberikan rasa aman dalam menjalankan usaha. 

"Kami akan jamin, Polda Jabar akan lakukan tindakan tegas kepada oknum yang menghambat investasi di Jabar, usaha. Kami akan beri perlindungan kepada semua masyarakat Indonesia, tak terkecuali pengusaha yang mengembangkan usaha di Jabar, " kata Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana pada acara halal bihalal Apindo Jabar di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (6/6/2022). 

Menurutnya, komitmen memberikan rasa aman terhadap iklan investasi di Jabar tak lepas dari komitmen Polri mendukung  Indonesia maju di 2035. Dimana perlu ada stabilitas ekonomi dan pertumbuhan investasi. Sehingga diharapkan ekonomi tumbuh di atas 6 sampai 7 persen per tahun. 

"Tapi kadang dalam investasi ada gangguan, pemerasan dan lainnya. Polisi sebagai penegak hukum komitmen amankan investasi di Jabar. Sehingga  ekonomi dan investasi tetap eksis, " katanya. 

Menurutnya dengan investasi yang bagus, lapangan pekerjaan akan muncul sehingga masyarakat akan mudah mencari pekerjaan. Masyarakat terhindar dari pengangguran. "Kalau terhindar pengangguran, maka terhindar melakukan tindakan pidana dan lainnya, "katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement