Selasa 07 Jun 2022 19:29 WIB

Wali Kota Bandung Yakin Stadion GBLA Layak untuk Piala Presiden

Yana melakukan inspeksi langsung ke Stadion GBLA.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Foto udara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Foto udara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung masih kebingungan memilih venue untuk Piala Presiden 2022. Sebagai tuan rumah babak penyisihan Grup C, Persib Bandung masih bimbang memilih antara Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan Stadion Si Jalak Harupat.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengakui Stadion GBLA sangat layak untuk arena. Yana melakukan inspeksi langsung ke Stadion GBLA didampingi oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono. 

Baca Juga

"Kualitas rumput kursi insfratruktur yang lain. Jadi kalaupun suatu waktu tempat ini digunakan masih sangat layak lah ya," kata Yana di Stadion GBLA, Kota Bandung, Selasa (7/6/2022). 

Saat ini belum ada keputusan dari pihak penyelenggara ataupun pihak otoritas tentang pemilihan stadion. Apalagi kick off turnamen pramusim akan digelar pada 11 Juni mendatang. Artinya, kurang lima hari kesiapan panpel untuk penyelenggaraan Piala Presiden. 

"Belum ada keputusan dari kepolisian apakah jalak Harupat atau GBLA. Tapi dilihat tadi sangat layak disini," kata Yana. 

Dia berharap Bobotoh bisa kembali ke Stadion GBLA secepatnya. Apalagi Persib akan bertanding di Liga 1 menggunakan Stadion GBLA, tentu Piala Presiden bisa jadi awal yang baik bagi semua pihak. 

"Mudah-mudahan GBLA yang terpilih untuk Piala Presiden," kata Yana. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement