Selasa 07 Jun 2022 19:38 WIB

Satgas IDI: Risiko Penularan Covid-19 di Indonesia Saat Ini Sangat Rendah

Angka positivity rate di Indonesia saat ini berada di bawah 3 persen.

Warga menyelesaikan pembuatan penjor atau bambu yang dihiasi janur dan hasil bumi untuk menyambut Hari Raya Galungan di Denpasar, Bali, Senin (6/6/2022). Umat Hindu di Bali akan merayakan Hari Raya Galungan pada Rabu (8/6/2022) di tengah pelonggaran PPKM dan melandainya kasus Covid-19 di Pulau Dewata. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Warga menyelesaikan pembuatan penjor atau bambu yang dihiasi janur dan hasil bumi untuk menyambut Hari Raya Galungan di Denpasar, Bali, Senin (6/6/2022). Umat Hindu di Bali akan merayakan Hari Raya Galungan pada Rabu (8/6/2022) di tengah pelonggaran PPKM dan melandainya kasus Covid-19 di Pulau Dewata. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan risiko penularan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah sangat rendah jika dibandingkan dengan situasi di beberapa negara lain. Angka positivity rate di Indonesia saat ini berada di bawah 3 persen.

"Jadi data Indonesia dibandingkan dengan data luar negeri, Indonesia amat sangat bagus. Indonesia rangking dunia nomor 40 lebih, rumah sakitnya sepi, positivity rate rendah banget di bawah 3 persen, yang divaksinasi semakin banyak," kata Zubairi Djoerban yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga

Berdasarkan situasi itu, Zubairi menyebut bahwa risiko penularan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah rendah sekali. Tetapi masyarakat diimbau untuk tidak jumawa dan tetap berhati-hati.

Ia mengatakan, per 5 Juni 2022 jumlah kasus baru Indonesia mencapai 388 orang dengan lima orang meninggal. "Artinya, setiap hari pada bulan Juni itu jumlah kasus di atas 300 tapi di bawah 400. Jadi memang relatif agak naik sedikit dari dari bulan Mei 2022. Kemudian Indonesia juga pernah 100 kasus baru," katanya.

Jika dibandingkan dengan situasi di luar negeri, kata Zubairi, Korea Utara bisa menembus 600 ribu kasus dalam sepekan atau setara rata-rata 90 ribu kasus baru sehari. Adapun, Amerika Serikat di atas 70 ribu kasus baru per hari.

Berdasarkan catatan Satgas Penanganan Covid-19 pada Selasa hingga pukul 12.00 WIB, sebanyak 12 wilayah provinsi di Indonesia tanpa kasus baru Covid-19. Wilayah provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 meliputiAceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku.

Provinsi lainnya pada Selasa masih melaporkan kasus baru Covid-19. DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan kasus baru paling banyak (260) diikuti Jawa Barat (78), Banten (58), Jawa Timur (35), dan Bali (23). Sementara itu, Jawa Tengah melaporkan 12 kasus baru dan wilayah provinsi yang lain angka kasus barunya berkisarsatu hingga delapan saja.

Angka kasus kematian akibat Covid-19 tercatat sudah rendah. Pada Selasa hanya ada dua provinsi yang melaporkan kasus kematian akibat infeksi virus corona, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan masing-masing satu kasus kematian.

Secara keseluruhan, angka kasus Covid-19 di Indonesia pada Selasa bertambah 518 menjadi total 6.057.660 kasus sejak kasus pertama diumumkan pada awal Maret 2020. Jumlah akumulatif penderita Covid-19 yang sudah sembuh tercatat bertambah 350 orang menjadi total 5.897.372 orang dan pasien yang meninggal dunia karena penyakit itu bertambah dua menjadi total 156.624 orang.

Penderita Covid-19 yang masih menjalani karantina dan atau perawatan pada Selasa tercatat seluruhnya 3.664 orang, bertambah 166 orang dari hari sebelumnya. Setelah penularan virus corona mereda, pemerintah melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan untuk mengendalikan penularan Covid-19 dan memperbolehkan warga tidak memakai masker saat beraktivitas di tempat terbuka.

 

photo
Korut dihantam badai Covid-19. - (BBC/Aljazirah)

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement