Selasa 07 Jun 2022 21:15 WIB

Rusia Buka Dua Pelabuhan Ukraina untuk Kirim Biji-Bijian

Dua pelabuhan utama Ukraina di Laut Azov dibuka untuk mengirim biji-bijian

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sebuah kapal yang rusak milik Penjaga Pantai Ukraina di Laut Azov terlihat setelah pertempuran sengit di daerah yang dikendalikan oleh pasukan separatis yang didukung Rusia di Mariupol, Ukraina, Selasa, 19 April 2022. Menguasai Mariupol akan membuat Ukraina kehilangan pelabuhan vital dan menyelesaikan jembatan darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea, yang disita dari Ukraina dari 2014.
Foto: AP Photo/Alexei Alexandrov
Sebuah kapal yang rusak milik Penjaga Pantai Ukraina di Laut Azov terlihat setelah pertempuran sengit di daerah yang dikendalikan oleh pasukan separatis yang didukung Rusia di Mariupol, Ukraina, Selasa, 19 April 2022. Menguasai Mariupol akan membuat Ukraina kehilangan pelabuhan vital dan menyelesaikan jembatan darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea, yang disita dari Ukraina dari 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengatakan pada Selasa (7/6/2022), bahwa dua pelabuhan utama Ukraina di Laut Azov yang direbut oleh pasukannya siap untuk melanjutkan pengiriman biji-bijian. Hanya saja, Istana Kremlin menyatakan Ukraina masih perlu mengurangi militer ke pelabuhan agar ekspor dapat dilakukan.

Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Ukraina masih perlu menarik pasukan pantainya agar ekspor biji-bijian dapat dilakukan. "Ini akan memungkinkan kapal, setelah diperiksa oleh militer kami untuk memastikan mereka tidak membawa senjata apa pun, untuk memasuki pelabuhan, memuat biji-bijian dan dengan bantuan kami, melanjutkan ke perairan internasional," katanya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, pelabuhan Berdyansk dan Mariupol, kota terakhir yang dihancurkan setelah pengepungan Rusia selama tiga bulan, telah kembali beroperasi. "Tambang pelabuhan Mariupol telah selesai. Berfungsi normal, dan telah menerima kapal kargo pertamanya," kata Shoigu dalam komentar yang disiarkan televisi.

Lebih dari 20 juta ton biji-bijian tertahan di Ukraina menunggu pengiriman. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy mengatakan, penumpukan ini ini bisa meningkat menjadi 75 juta pada musim gugur.

Rusia telah merebut sebagian besar pantai Ukraina dalam hampir 15 minggu perang dan kapal perangnya menguasai Laut Hitam dan Azov. Posisi ini menghalangi ekspor pertanian Ukraina dan menaikkan harga gandum. Pelabuhan utama Ukraina di Odesa tetap diblokir.

Ukraina dan Barat menuduh Rusia menahan persediaan makanan. Rusia menyalahkan situasi pada ranjau Ukraina dan pada sanksi internasional terhadap ekonominya sendiri.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang mengerjakan rencana dengan Ukraina dan Rusia tentang cara memulai kembali ekspor biji-bijian dari pelabuhan di wilayah Ukraina. Turki mungkin akan menyediakan pengawalan angkatan laut untuk memastikan perjalanan yang aman keluar dari Laut Hitam.  Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan mengunjungi Turki untuk membahas proposal tersebut pada Rabu (8/6).

Shoigu mengatakan pasukan Rusia telah memulihkan lalu lintas kereta api di selatan dan timur Ukraina. Pemulihan ini akan membuat lintasan mulai mengirimkan kargo ke Mariupol, Berdyansk, dan Kherson di 1.200 km dari jalur yang dibuka kembali. Pembukaan ini menciptakan koridor darat antara Rusia dan semenanjung Krimea yang telah menjadi bagian utama dari strategi Rusia sejak awal invasi ke Ukraina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement