REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Drh Lely Umi Wakhidah, membagi saran (tips) tentang cara mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Dia mengatakan PMK menyerang hewan berkuku genap atau kuku terbelah seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi.
"Kami intensif menyosialisasikan agar peternak mampu mengenali ciri-ciri sapi PMK. Mengingat populasi ternak sapi paling banyak dibanding ternak lainnya di daerah ini," katanya.
Ciri-ciri ternak sapi tertular PMK yaitu demam tinggi, hypersalivasi atau keluar air liur banyak dari mulut. Terdapat lepuh pada gusi, lidah dan mulut sapi seperti sariawan.
Teracak atau kuku kaki terlihat ada nodul dan akan mengalami kepincangan hingga kadang kuku terkelupas dan sapi ambruk. Ternak sapi gemetaran atau tremor. Pada hewan muda bisa mengakibatkan kematian disebabkan tingkat morbiditas atau angka kesakitan mencapai 90 hingga 100 persen. Penularan sangat cepat dan masif disebabkan oleh virus serta sapi susah makan dan kondisi cepat kurus hingga drop.
Dokter hewan penerima penghargaan terbaik pertama penanganan gangguan reproduksi se-wilayah kerja BBVET Maros tahun 2015 hingga 2021 itu, membagi cara atau tips untuk para peternak agar dapat melakukan pencegahan PMK. Pertama, pertenak harus merawat ternak dengan baik, meningkatkan daya tahan tubuh ternak dengan pemberian pakan yang cukup dan tambahan vitamin.
Selanjutnya, melakukan desinfeksi kandang dan orang-orang yang bekerja di kandang. Yang tak kalah penting yakni segera melapor jika ada ternak sapi dan lainnya, menunjukkan gejala mengarah pada PMK agar penanganan akan cepat.
"Alhamdulillah di Provinsi Gorontalo masih bebas PMK. Kita berharap mampu mempertahankan dengan kewaspadaan tinggi khususnya di kabupaten ini," katanya.