REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar kolesterol tinggi yang tak dikendalikan bisa memicu terjadinya komplikasi penyakit arteri perifer (PAD). Bila kadar kolesterol tinggi kerap tak bergejala, PAD bisa memunculkan beberapa gejala, termasuk gejala kram di lima area tubuh.
PAD merupakan penyakit di mana terjadi penumpukan kolesterol atau plak di arteri yang menjadi tempat mengalirnya darah ke kepala, organ-organ, dan tungkai. Menurut Departemen Bedah dari University of California, penderita PAD bisa mengalami kram di area tubuh seperti kaki, bokong, paha, betis, dan kaki.
Selain kram, PAD juga dapat memicu beberapa gejala lain. Gejala tersebut di antaranya adalah denyut yang lemah atau tidak terasa di area kaki dan luka yang susah sembuh di area ibu jari kaki atau kaki yang sulit atau lama sembuh. Selain itu, kulit juga terlihat pucat atau ada kebiruan di kaki.
Beberapa gejala lain adalah salah satu sisi kaki terasa lebih dingin dibandingkan sisi lainnya, pertumbuhan kuku jari kaki yang buruk dan berkurangnya pertumbuhan rambut di kaki. Disfungsi ereksi pada laki-laki, terutama yang mengidap diabetes, juga dapat terjadi.
Terlepas dari beragam gejala yang bisa muncul, ada banyak pula penderita PAD yang tak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, orang-orang yang kerap mengalami sakit berulang pada kaki saat berolahraga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
"Bila dokter mencurigai PAD, mereka akan mrlakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu pada kaki Anda," jelas National Health Service (NHS).
Melalui pemeriksaan fisik tersebut, dokter akan mencari beberapa tanda. Sebagian di antaranya adalah kulit yang terlihat berkilau, kuku kaki rapuh, rambut rontok pada kaki, denyut kaki menjadi lemah atau tak terasa, serta luka pada kaki. Dokter juga akan menanyakan soal riwayat medis pasien dan keluarga pasien.
Bila ingin menurunkan risiko PAD, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menjaga kadar kolesterol tetap normal. Perbaikan pola makan merupakan salah satu upaya yang dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol.