REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Kekeringan yang memburuk di Irak secara tak terduga memunculkan penemuan dan akses ke kota berusia 3.400 tahun.
Para peneliti menemukan kota itu ketika muncul dari bendungan Mosul yang kekeringan. Kekeringan yang diperburuk oleh perubahan iklim menyebabkan tingkat air turun di seluruh negeri.
Para peneliti percaya itu adalah kota Zakhiku, sebuah kota berusia 3.400 tahun dari Kekaisaran Mittani. Kota kuno ini terletak di wilayah Kurdi Irak di sebuah tempat yang disebut Kemune.
Dilansir The New Arab, Sabtu (4/6/2022) menurut anggota tim peneliti yang dikutip oleh NBC, Zakhiku adalah pusat kota penting yang seharusnya memainkan peran kunci dalam menghubungkan jantung Kekaisaran Mittani, yang terletak di timur laut Suriah modern, dengan batas timurnya.
"A 3,400-year-old Mittani Empire-era city once located on the Tigris River emerged from the waters of the Mosul reservoir in Iraq as water levels fell rapidly due to extreme drought. Possibly Zakhiku (ca. 1550–1350 B.C.)." https://t.co/ofoh3SS1RN pic.twitter.com/Q7Ivll6rwT
— Wrath Of Gnon (@wrathofgnon) May 30, 2022
Menurut para arkeolog, Kota Zaman Perunggu ini hancur dalam gempa bumi sekitar 1350 SM. Mereka telah menemukan istana yang terpelihara dengan baik, tembok yang dibentengi, bejana keramik, dan lebih dari 100 lempengan bertuliskan aksara paku kuno yang berasal dari Mesopotamia kuno.
Menurut NBC, temuan kota ini hanyalah satu contoh lagi bagaimana kekeringan dapat menyebabkan penemuan tak terduga. Beberapa minggu lalu, ketinggian air yang surut di Danau Mead di Nevada, Amerika Serikat, menemukan sisa-sisa tulang dua orang.
Menurut Bank Dunia, kekeringan tiga tahun telah menyebabkan kelangkaan air yang parah dan mengancam mata pencaharian ribuan orang di Irak. Tahun lalu, sektor pertanian Irak yang merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap PDB negara itu, mengalami kontraksi sebesar 17,5 persen setelah kekeringan parah, pemadaman energi, dan kenaikan harga input global.