REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya mengusung optimisme atas kebangkita, FLAVS Festival 2022 juga mencoba menyebarkan semangat “Bhinneka Tunggal Hip Hop” yang menggarisbawahi bahwa kancah hip hop di Indonesia adalah wadah yang cair.
“Genre musik ini telah berbaur dan beralkulturasi dengan berbagai warna musik tradisional di Indonesia,” kata program director FLAVS, Yacko dalam acara konferensi pers FLAVS “REVIVAL” 2022 di Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022).
Yacko menjelaskan, perkawinan antara hip hop dan musik asli Indonesia itu telah menghasilkan keberagaman dan keunikan tersendiri pada karya di Tanah Air. Pendekatan musik hip hop dengan budaya tradisi di Indonesia direpresentasikan melalui pertunjukan dari penampil, seperti Orang Hutan Squad (Aceh), Wasaka (Kalimantan Selatan), NDXAKA (Yogyakarta), Negatif Satu (Manado), Ghetto Side (Alifuru Hip Hop, Sangsaka, Tickang Palungku) (Ambon), MukaRakat (Melanesia), Januarta The Goat (Kupang, Block8 (Sorong), dan nama-nama lain.
“Selain ini memang rumah dari hip hop and soul, tapi harapannya, teman di luar sana yang tadinya nggak menoleh ke hip hop jadi ingin tahu lebih banyak. Karena di dalamnya kiblatnya nggak ada western, tapi ada kearifan lokal,” ujar Yacko.
Meski demikian, festival director FLAVS, M. Riza menjelaskan FLAVS tidak memaksakan artis ternama memasukkan elemen tradisional “Tapi, karena kita tahu bahwa kita bawakan acara namanya ‘Bhinneka Tunggal Hip Hop, karena mereka sudah ternama dan profesional, saya tahu ada beberapa membawa kejutan itu,” kata pria yang akrab disapa Bhokero itu.
Yacko menekankan bahwa musik hip hop sangat berwarna sekali. FLAVS tisak memaksakan penampil menggunakan alat musik tertentu. “Penampil-penampilnya sendiri sudah punya keunikan masing-masing. Itu ekspresi dan kreatifitas masing-masing,” ujar Yacko.
Rapper Igor Saykoji memastikan akan memasukkan unsur tradisional ke penampilannya di FLAVS. Namun, dia masih enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu. “Ada, seperti apa bentuknya, ya nanti. Mereka yang dari daerah bawa warna masing-masing,” kata Igor.
Yacko menambahkan bahwa Igor memiliki konten bernama Kolabukultur yang sangat mengangkat talenta hip hop dari daerah.