Rabu 08 Jun 2022 06:53 WIB

Badan Pangan Nasional: Jumlah Korban Pangan tak Sehat Setara dengan Korban HIV/AIDS

Badan Pangan Nasional mengajak menjaga keamanan pangan

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nashih Nashrullah
Makanan sehat (ilustrasi). Badan Pangan Nasional mengajak menjaga keamanan pangan
Foto: Pixabay
Makanan sehat (ilustrasi). Badan Pangan Nasional mengajak menjaga keamanan pangan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Badan Pangan Nasional menguatkan kesadaran bersama akan pentingnya keamanan pangan bagi kesehatan manusia.

Oleh karena itu, semua pihak diajak untuk terlibat dan berkolaborasi dalam upaya menjaga keamanan pangan. Ajakan ini dalam rangka memperingati Hari Keamanan Pangan Sedunia (HPKS).  

Baca Juga

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan peringatan HPKS tahun ini mengambil tema “Safer Food, Better Health” sebab menurutnya keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama atau shared responsibility.  

“Kali ini saya mengajak kita semua yang bergerak di bidang pangan untuk mengambil peran pada bidang tugasnya masing-masing dalam mewujudkan keamanan pangan karena food safety is everyone’s business,” ujar Arief, Selasa (7/6/2022).  

Arief menyebutkan, dari tiga deputi yang ada di Badan Pangan Nasional, HPKS tahun ini merupakan kewenangan Deputi Penganekaragaman Konsumsi.  

“Bagaimana kondisi pangan kits hari ini, produk segar asal tumbuhan, kita sebagai otoritas yang kompeten melakukan sertifikasi, registrasi, dan pengecekan di lapangan,” lanjutnya.  

Di kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, mengajak semua pihak untuk membangun kesadaran pangan yang aman untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, tidak hanya kesehatan fisik kita, tetapi juga hewan dan lingkungan.  

“Kita harus ingat bahwa tidak ada ketahanan pangan tanpa keamanan pangan. Hanya ketika pangan aman, itu akan memenuhi kebutuhan nutrisi dan membantu kita  hidup aktif dan sehat serta anak-anak tumbuh dan berkembang,“ tuturnya.  

Dia memaparkan, dengan perkiraan 600 juta kasus penyakit bawaan makanan setiap tahun di dunia, makanan yang tidak aman merupakan ancaman bagi kesehatan dan ekonomi manusia. 

Secara tidak proporsional mempengaruhi orang-orang yang rentan dan terpinggirkan, terutama perempuan dan anak-anak, populasi yang terkena dampak konflik, dan migran.    

Diperkirakan, kata dia, 420 ribu orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun setelah makan makanan yang terkontaminasi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun membawa 40 persen dari beban penyakit bawaan makanan, dengan 125 ribu kematian setiap tahun.   

“Besarnya beban kesehatan masyarakat akibat penyakit bawaan makanan sebanding dengan malaria atau HIV AIDS. Lebih dari 200 penyakit disebabkan oleh makan makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit atau zat kimia seperti logam berat,” jelasnya.   

Dalam momentum HKPS tahun ini juga digelar pameran produk-produk pangan yang sudah memiliki izin edar/sertifikat keamanan pangan. Sebanyak 32 stand yang akan diisi oleh Kementerian dan lembaga seperti OKKP Badan Pangan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan.   

Selain itu, pameran juga diikuti BUMN Holding Pangan ID FOOD, perusahaan impotir yang telah memperoleh ijin edar pangan segar serta dinas pangan provinsi seluruh Indonesia.

Pada stand pameran juga terdapat klinik keamanan pangan yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk mendapatkan edukasi mengenai sertifikasi keamanan pangan.   

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement