REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pasukan keamanan Thailand telah menggagalkan serangkaian upaya Iran untuk menyerang target Barat dan Israel di Bangkok. Televisi Israel, Channel 12 melaporkan, pasukan keamanan Thailand berhasil mencegah agen Iran mendirikan "sel teror" di negara itu, dan berpotensi melakukan serangan terhadap Israel.
Menurut Channel 12, tersangka ditangkap tahun lalu di Indonesia dan membawa paspor Bulgaria palsu. Pejabat keamanan Israel sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan peringatan terhadap perjalanan ke negara lain. Terutama ke negara yang dapat mengancam keselamatan orang Israel.
Pada akhir bulan lalu, Israel mengeluarkan "peringatan langsung" kepada warganya yang bepergian atau berencana untuk melakukan perjalanan ke Turki. Israel mengklaim bahwa mereka dapat menjadi sasaran operasi Iran yang berusaha membalas pembunuhan terhadap seorang perwira tinggi Garda Revolusi Iran atau IRGC.
Teheran menuding Israel atas pembunuhan Hassan Sayad Khodai. Khodai ditembak mati saat mengendarai mobilnya oleh dua orang yang berada di atas sepeda motor, pada 22 Mei. Khodai ditembak sebanyak lima kali dari jarak dekat. Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan atas pembunuhan tersebut.
Dewan Keamanan Nasional Israel mengatakan, Teheran dapat berusaha untuk menyakiti orang Israel di Turki dan mengklasifikasikannya sebagai negara berisiko tinggi. Turki adalah tujuan wisata populer bagi orang. Turki dan Israel telah memperbaiki hubungan mereka, setelah lebih dari satu dekade memanas.
Kantor Bennett, telah menolak untuk mengomentari pembunuhan itu. Tetapi Bennett mengatakan bahwa, Teheran akan "membayar harga penuh" untuk menghasut serangan terhadap Israel.
Jaringan televisi Israel, Kan, mengatakan, pejabat keamanan di Israel khawatir dengan meningkatnya jumlah laporan pembunuhan ilmuwan dan perwira tinggi Iran. Karena akan meningkatkan keinginan Iran untuk membalas dendam dan mengambil tindakan terhadap Israel.
Iran telah menyalahkan Israel atas pembunuhan beberapa pejabat tinggi militer dan ilmuwan dalam beberapa tahun terakhir. Namun Tel Aviv tidak pernah secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.