Rabu 08 Jun 2022 08:54 WIB

Sebelum Serang Suriah Utara, Turki Laporan ke Rusia Dahulu  

Turki berencana serang Suriah utara untuk melawan PKK yang dicap teroris

Rep: Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Kendaraan militer Turki yang membawa tank sedang menuju Suriah Utara untuk operasi militer di daerah Kurdi, dekat perbatasan Suriah, dekat distrik Akcakale di Sanliurfa, Turki (Ilustrasi).Turki berencana serang Suriah utara untuk melawan PKK yang dicap teroris
Foto: EPA-EFE/Erdem Sahin
Kendaraan militer Turki yang membawa tank sedang menuju Suriah Utara untuk operasi militer di daerah Kurdi, dekat perbatasan Suriah, dekat distrik Akcakale di Sanliurfa, Turki (Ilustrasi).Turki berencana serang Suriah utara untuk melawan PKK yang dicap teroris

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Melalui sambungan telepon Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar memberitahu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bahwa Ankara akan mengambil langkah yang bertujuan mengganggu stabilitas Suriah utara. Turki sedang bersiap menggelar pembicaraan dengan Moskow sebelum menggelar serangan. 

Dua pekan yang lalu Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan segera menggelar serangan militer terbaru ke Suriah utara untuk menghadapi milisi Kurdi YPG. Ankara memasukan kelompok tersebut ke dalam daftar organisasi teroris. 

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Turki dan Rusia akan menggelar pembicaraan di Ankara pada Rabu (8/6/2022) ini. Kementerian Pertahanan Turki mengeluarkan pernyataan tentang sambungan telepon Akar dan Shoigu. 

"Respons yang diperlukan akan diberikan untuk tindakan yang bertujuan mengganggu stabilitas yang telah diraih di kawasan dan kehadiran teroris di kawasan tidak dapat diterima," kata Akar pada rekannya di Moskow seperti dikutip Kementerian Pertahanan Turki dalam pernyataanya. 

Kementerian menambahkan dalam kesempatan tersebut Akar juga "mengingatkan kembali perjanjian sebelumnya dalam masalah ini perlu dipatuhi." 

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan resmi,  Turki akan membersihkan dua wilayah di utara Suriah, yang dekat dengan perbatasan Turki, dari elemen teroris dalam upaya negara itu untuk menghilangkan ancaman teror dari wilayah tersebut, kata presiden negara itu Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (1/6/2022).

"Kami memasuki fase baru dari keputusan kami untuk membangun zona aman 30 kilometer selatan jauh (dari perbatasan Turki-Suriah). Kami membersihkan Tel Rifat dan Manbij dari teroris," kata Erdogan dalam pertemuan fraksi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di ibu kota Ankara.

Erdogan mengatakan ketika Amerika Serikat dan Rusia gagal memenuhi komitmen mereka untuk menyediakan zona aman di wilayah perbatasan, Turki siap untuk melakukan operasi untuk melindungi rakyat Turki dan penduduk lokal di Suriah utara dari ancaman teroris YPG/PKK.

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40 ribu orang. YPG/PYD adalah cabang PKK di Suriah.     

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement