REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Sebuah kereta penumpang yang tengah melintas di wilayah Tabas, Iran, anjlok pada Rabu (8/6/2022). Sedikitnya 10 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka akibat insiden tersebut.
“10 orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam insiden itu. 12 dari yang terluka dalam kondisi kritis dan telah dipindahkan ke rumah sakit,” ungkap juru bicara badan penyelamatan nasional Iran, Mojtaba Khaledi, dikutip laman Gulf Today.
Wakil kepala perusahaan kereta api nasional Iran, Mir Hassan Moussavi, mengatakan, kereta yang anjlok itu membawa 348 penumpang. Lima dari 11 gerbong keluar dari trek setelah kereta menabrak ekskavator yang berada di dekat rel. Menurut dia, insiden itu terjadi pada pukul 05:30 waktu setempat.
Iran pernah mengalami insiden kecelakaan kereta api terburuk. Pada 2004, sebuah kereta api bermuatan bensin, pupuk, belerang, dan kapas jatuh di dekat kota bersejarah Neyshabur. Sekitar 320 orang tewas dan 460 lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut. Kejadian itu pun turut merusak lima desa.
Iran memiliki jalur kereta sepanjang 14 ribu kilometer. Sistem kereta apinya menghubungkan seluruh wilayah. Dengan demikian, orang dan barang dapat dikirim ke berbagai daerah menggunakan transportasi tersebut.