Rabu 08 Jun 2022 15:21 WIB

Bersalaman Sudah Aman, Cuci Tangan dan Pakai Masker di Ruang Tertutup Masih Penting

Kasus Covid-19 sudah terkendali, masyarakat kini sudah bisa bersalaman.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) seusai menyampaikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang merupakan kunjungan pertamanya setelah Anthony dilantik menjadi PM Australia pada 23 Mei 2022. Karena Covid-19 sudah terkendali, berjabat tangan kini tidak lagi dilarang.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) seusai menyampaikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang merupakan kunjungan pertamanya setelah Anthony dilantik menjadi PM Australia pada 23 Mei 2022. Karena Covid-19 sudah terkendali, berjabat tangan kini tidak lagi dilarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah membatasi interaksi masyarakat karena ada aturan menjaga jarak fisik, salah satunya dengan tidak bersalaman. Setelah kasus Covid-19 di Tanah Air terkendali, Kementerian Kesehatan mengatakan, masyarakat sudah bisa kembali berjabat tangan.

"Kalau dulu berjabat tangan dilarang dan lebih baik (bersalaman) dari jarak jauh, sekarang bisa dilakukan karena Covid-19 terkendali. Tetapi ingat cuci tangan dan menggunakan penyanitasi tangan setelah melakukan aktivitas," kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Di tengah membaiknya kondisi, menurut Siti, masyarakat tak perlu lagi menghindari jabat tangan. Namun, cuci tangan tetap perlu dilakukan karena masih ada isu penyakit hepatitis akut misterius di berbagai negara.

Siti menjelaskan, kemungkinan penularan hepatitis akut yaitu melalui makanan dan tangan yang tak bersih. Oleh karena itu,protokol kesehatan mencuci tangan masih perlu dilakukan.

Nadia mengingatkan masih ada penyakit lain yang ditularkan melalui jalur fekal-oral. Ini merupakan jalur penularan penyakit yang membuat kuman dalam partikel tinja penderita masuk ke mulut orang lain.

"Tidak cuci tangan kemudian berjabat tangan bisa membuat kita berisiko," tutur Nadia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement